NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 kini semakin mendekati pelaksanaannya, dan bagi sebagian besar peserta, tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) merupakan tantangan besar setelah melewati tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Di antara berbagai metode yang digunakan dalam tes SKB, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah SKB Non-CAT. Lalu, bagaimana sih sistem penilaian dalam SKB Non-CAT CPNS 2024 ini? Mari bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
BACA JUGA:Link Download Materi SKB CAT CPNS 2024 Per Jabatan, Klik di Sini
Apa Itu SKB Non-CAT?
Dilansir dari laman resmi detik.com SKB Non-CAT adalah salah satu metode tes dalam seleksi CPNS yang tidak menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Berbeda dengan CAT yang berbasis komputer dan menjamin objektivitas serta kecepatan dalam proses penilaian, SKB Non-CAT biasanya mengandalkan evaluasi langsung oleh penguji dalam bentuk wawancara, tes praktik, atau metode lain yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Pelaksanaan SKB Non-CAT ini direncanakan akan dilaksanakan pada periode 20 November hingga 17 Desember 2024. Bagi para peserta yang berhasil lolos pada tahap SKD, tahap SKB Non-CAT ini merupakan syarat lanjutan yang harus diikuti.
Sebelumnya, peserta sudah berhasil menyelesaikan tahap SKD, yang mana dalam penilaiannya, SKD memberikan bobot 40% dari keseluruhan seleksi. Dengan kata lain, tahap SKB Non-CAT ini memiliki bobot yang lebih besar, yaitu 60%, dalam menentukan kelulusan akhir.
BACA JUGA:Bobot Nilai Tes SKB CPNS 2024, Ketahui Agar Lolos Seleksi
Sistem Penilaian SKB Non-CAT CPNS 2024
Salah satu tujuan utama dilaksanakannya tes SKB Non-CAT adalah untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta dalam menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan posisi yang dilamar.
Tes ini bertujuan untuk menggali lebih dalam kompetensi peserta, yang tidak hanya meliputi pengetahuan teknis, tetapi juga sikap, komunikasi, dan kemampuan interpersonal yang sangat penting dalam pekerjaan di lingkungan pemerintahan.
Tes SKB Non-CAT dapat mencakup beberapa jenis tes yang berbeda-beda, tergantung pada jenis formasi atau posisi yang dilamar. Di antaranya, terdapat tes wawancara, tes praktik, atau bahkan penilaian portofolio.
Tes wawancara bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta dalam berkomunikasi dan menjelaskan pengalaman atau pemahaman mereka terkait dengan posisi yang dilamar. Sementara tes praktik lebih fokus pada kemampuan teknis yang dimiliki oleh peserta, yang relevan dengan pekerjaan yang akan dijalani jika diterima sebagai CPNS.
Untuk tes portofolio, peserta mungkin diminta untuk menyerahkan dokumen atau bukti terkait pengalaman kerja sebelumnya, sertifikat pelatihan, atau proyek-proyek yang relevan dengan formasi yang dilamar. Semua bentuk penilaian ini biasanya dilakukan secara langsung di hadapan panel penguji yang terdiri dari para ahli atau pejabat yang berkompeten.