Dihantam El Nino 6 Bulan, Ini Daftar Bahaya Kemarau Kering di Indonesia

Selasa 02-05-2023,19:03 WIB
Reporter : Tim liputan

Kewaspadaan terhadap karhutlah itu, kata dia, masih berlangsung hingga kemarau kering berakhir setidaknya hingga Oktober 2023.

 

BACA JUGA:Ini 4 Lokasi Aman Jelang Hari Kiamat, Nomor 4 Tempat Peperangan Dahsyat

Pangan hingga Resesi

 

Terpisah, Bill McGuire, profesor risiko iklim dan geofisikal di University College, London, Inggris, memperingatkan fenomena El Ninoini akan membuat suhu dunia makin panas dan berdampak pada masalah pangan hingga biaya hidup.

“Terlepas dari apakah cuaca menjadi cukup panas atau tidak dengan berkembangnya El Niño sepenuhnya, tahun 2023 memiliki peluang yang sangat bagus, tanpa pengaruh pendinginan La Niña, untuk menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat," ungkap dia, dikutip dari Wired.

“Saat panas meningkat lagi di 2023, sangat mungkin kita akan menyentuh atau bahkan melebihi 1,5°C (batas kenaikan suhu yang dianggap masih aman) untuk pertama kalinya," lanjut McGuire.

Ia pun mengungkap prediksi bahaya jika itu terjadi. "Suhu yang lebih tinggi akan berarti kekeringan parah akan terus terjadi, memangkas hasil panen di banyak bagian dunia."

“Akibat kekurangan pangan di sebagian besar negara, kerusuhan sipil bisa terdorong, sementara kenaikan harga di negara maju akan terus memicu inflasi dan krisis biaya hidup," tutup McGuire.

 

BACA JUGA:Pesona Duda, 10 Artis Papan Atas Ini Berlabuh di Pelukan Suami Duda

Demam Berdarah Meningkat

 

Sementara itu, tingginya kasus demam berdarah di dalam negeri disebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkaitan dengan El Nino, yakni peningkatan suhu permukaan laut yang memengaruhi kekeringan di Indonesia.

Siklus dua tahunan el nino dikatakan punya korelasi kuat dengan kasus demam berdarah lantaran curah hujan dan tren suhu tergantung indikator el nino.

Kategori :