Kenapa laron suka cahaya lampu bahkan terobsesi? Menurut para ahli, laron akan segera mencari sumber cahaya setelah ia keluar sarangnya karena mereka membutuhkan suhu hangat yang dipancarkan oleh lampu. Selain itu, laron akan berkumpul di dekat cahaya lampu untuk berkumpul dan mencari pasangan sebelum fajar tiba.
Bagi pasangan laron yang bereproduksi, mereka biasanya akan melepaskan sayapnya dan membentuk koloni yang baru. Pasangan-pasangan laron tersebut akan membuat lubang-lubang kecil di tanah basah dan meletakkan telur mereka di sana untuk ditetaskan menjadi rayap.
Laron dapat melihat dengan baik jika terdapat cahaya di sekitarnya. Hal ini berbeda dengan rayap kasta pekerja dan prajurit yang buta. Rayap di luar kasta swarmer biasanya tidak dapat menghasilkan keturunan karena meskipun memiliki alat reproduksi, mereka ternyata mandul.
BACA JUGA:Siapa Sangka, Ternyata Laron Kaya Protein dengan Segudang Manfaat Kesehatan
4. Kisah "percintaan" yang cukup tragis
Kisah "percintaan" laron termasuk kisah tragis karena laron memiliki siklus hidup yang pendek, terutama jika mereka tidak menemukan pasangan. Ya, laron yang tidak dapat menemukan pasangan hingga fajar tiba akan mati. Bahkan, dari semua laron yang ada, hanya sebagian saja yang dapat selamat.
Hal tersebut diakibatkan oleh banyaknya predator di alam, seperti burung, tokek dan cecak. Laron pun akan mati karena obat pembasmi serangga. Laman Pest Lockdown menulis bahwa laron akan mati jika tidak mendapatkan pasangan karena mereka akan terus aktif di luar sarang sampai sinar Matahari muncul di pagi hari.
Sinar Matahari membuat laron kehilangan sebagian besar cairan tubuhnya sehingga membuat tubuh mereka kering dan tidak lagi lembap. Padahal, laron membutuhkan suhu lembap untuk tetap dapat hidup, misalnya di bawah tanah atau di dalam batang pohon besar.
BACA JUGA:Pleno Tingkat Kecamatan di Kota Bengkulu Tuntas, Berikut Hasilnya
5. Laron betina dapat menghasilkan 30 ribu butir telur
Laron betina dapat menghasilkan telur sebanyak 30 ribu butir dalam sehari. Jumlah yang sangat banyak tersebut dibutuhkan untuk mengimbangi siklus hidup laron yang cukup tragis di alam liar. Ya, rupanya alam telah mendesain siklus hidup laron dan rayap sedemikian rupa supaya mereka dapat menjadi penyintas hebat di alam liar.
Dari semua telur yang dihasilkan, hanya sebagian saja yang sanggup menjadi rayap sampai dewasa ke siklus hidup selanjutnya. Bahkan, sebelum laron-laron tersebut bertelur, mereka bisa dengan mudah dimangsa oleh predator.
Belum lagi, gangguan lainnya yang berasal dari alam. Gangguan tersebut dapat memusnahkan telur-telur mereka secara masif. Itu sebabnya laron memiliki kemampuan reproduksi hebat dalam menghasilkan jumlah telur yang sangat banyak dalam satu waktu.
Demikianlah ulasan soal laron yang mati berubah menjadi rumput teki, lengkap penjelasan ahli hingga fakta lainya. Semoga bermanfaat.
Nutri Septiana