BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Akibat cuaca ekstrem, aktivitas melaut para nelayan menjadi terganggu dalam sepekan terakhir.
Akibat angin kencang dan ombak besar, terpaksa harus menghentikan aktivitas melaut para nelayan di wilayah Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara.
M Zen, salah seorang nelayan saat disambangi RBTV mengatakan, aktivitas melaut sudah berhenti sejak Senin 2 Desember.
“Sudah sejak Senin kemarin sudah tidak melaut, artinyakan ini sudah seminggu tidak turun ke laut,” ujar M Zen, Minggu (8/12).
BACA JUGA:Warga Geger Temukan Mobil Parkir dengan Sopir Sudah Meninggal Dunia
Padahal, kata M Zen, mayoritas masyarakat di Kecamatan Air Napal yang berada di daerah pesisir pantai jalan lintas barat ini berprofesi sebagai nelayan, sehingga ini akan mengancam perekonomian masyarakat jika cuaca ekstrem terjadi berkepanjangan.
“Tapi masih Alhamdulillah sebagian masyarakat juga sudah ada yang punya kebun, ada yang jadi buruh harian untuk memenuhi kebutuhan selagi tidak bisa melaut,” kata M Zen.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Atap dan Plafon Kantor Desa Penago Baru Ilir Talo Rusak
Namun demikian, M Zen mengungkapkan masih ada beberapa nelayan yang tetap nekat melaut meski kondisi laut tidak mendukung dan berisiko. Meskipun hasil tangkapan ikan tidak maksimal, lebih sedikit jika dibanding saat melaut di cuaca yang baik.
“Kalau yang memaksa melaut pasti masih ada, namanya mau cari rezeki kan. Tapi ya hasil tangkapan tidak maksimal,” kata M Zen menambahkan.
BACA JUGA:Daftar Promo Shopee 12.12 Birthday Sale Desember 2024, Belanja Bertabur Diskon
Mengisi waktu luang, beberapa nelayan terlihat melakukan kegiatan lain seperti merajut jaring. Sembari itu, nelayan juga terus memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi atau website pemantau cuaca resmi milik pemerintah.
“Kami dapat informasi dari sana, itulah yang menolong kami. Seandainya ombak besar jaring kita bawa pulang, yang lalai itulah tadi, bukan untung malah buntung,” kata M Zen.
Diketahui sekitar 2 pekan lalu atau tepatnya pada Sabtu 23 Desember, kapal tradisional yang ditumpangi oleh 5 orang nelayan karam diterjang ombak besar di perairan Kecamatan Air Napal, atau TPI Pasar Palik, sekitar pukul 10.00 WIB.