3. Dermatitis Kontak Alergi
Berbeda dengan dermatitis kontak iritan, dermatitis kontak alergi dipicu oleh reaksi alergi terhadap alergen tertentu, seperti debu, serbuk bunga, atau logam seperti nikel.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil berisi cairan di area kulit yang terpapar alergen, sering kali disertai kemerahan dan rasa gatal yang intens.
BACA JUGA:Siap-siap, Ada Skema Credit Scoring untuk Penyaluran KUR 2025, UMKM Harus Tahu!
4. Infeksi Virus, Bakteri, atau Jamur
Infeksi mikroorganisme juga dapat menjadi penyebab utama gatal berair pada kulit. Beberapa contoh kondisi ini meliputi:
- Varicella (Cacar Air)
Disebabkan oleh virus Varicella, kondisi ini menyebabkan ruam berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Kandidiasis
Infeksi jamur yang sering muncul di area lipatan kulit, ditandai dengan ruam merah dan lepuhan kecil.
- Herpes Simplex
Infeksi virus yang menyebabkan lenting kecil berisi cairan, sering kali muncul di sekitar mulut atau area genital.
- Impetigo
Infeksi bakteri yang ditandai dengan lepuhan kecil berisi cairan, umumnya terjadi pada anak-anak.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Tegal 2025, 2 Desa Ini Punya Anggaran Sebesar Rp 2 Miliar
5. Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun, seperti pemfigoid bulosa, juga dapat menyebabkan kulit gatal berair. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang jaringan kulit sehat, menyebabkan lepuhan berisi cairan di area seperti lengan, perut, paha, dan kaki.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Simeulue di 138 Desa yang Tersebar di 10 Kecamatan
Obat Alami untuk Gatal Berair yang Menyebar
Pengobatan untuk kulit gatal berair sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dalam kasus ringan, perawatan alami dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah beberapa obat alami yang bisa Anda coba:
1. Lidah Buaya
Lidah buaya dikenal memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang efektif untuk mengatasi infeksi kulit. Menurut jurnal Aloe Vera: A Short Review oleh Amar Surjushe, lidah buaya mengandung agen antiseptik alami yang dapat meredakan gatal dan peradangan.
- Cara Penggunaan: Oleskan gel lidah buaya segar pada area kulit yang bermasalah sebanyak tiga kali sehari. Gel ini juga memberikan efek dingin yang menenangkan kulit.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Tegal 2025, 2 Desa Ini Punya Anggaran Sebesar Rp 2 Miliar
2. Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung asam laurat dan antioksidan yang dapat membantu melawan bakteri penyebab infeksi. Selain itu, minyak ini juga melembapkan kulit yang kering dan iritasi.
- Cara Penggunaan: Oleskan minyak kelapa murni pada area yang gatal setelah mandi. Gunakan secara teratur untuk hasil optimal.
3. Minyak Pohon Teh (Tea Tree Oil)
Tea tree oil memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi yang kuat, sehingga efektif meredakan gatal dan mencegah infeksi.
- Cara Penggunaan: Campurkan beberapa tetes tea tree oil dengan minyak kelapa untuk menghindari iritasi pada kulit sensitif. Oleskan campuran ini pada area yang terinfeksi 2-3 kali sehari.
4. Centella Asiatica
Centella asiatica atau pegagan dikenal memiliki sifat antialergi dan antiinflamasi. Ekstrak daun ini sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meredakan iritasi.
- Cara Penggunaan: Aplikasikan salep atau krim yang mengandung ekstrak pegagan pada kulit yang bermasalah.
5. Oatmeal
Oatmeal memiliki sifat humektan yang dapat melembapkan kulit serta mengurangi rasa gatal. Kandungan antioksidannya juga membantu meredakan peradangan.
- Cara Penggunaan: Tambahkan oatmeal berbentuk pasta ke dalam air mandi hangat. Berendamlah selama 10-15 menit untuk merasakan efek menenangkan.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Simeulue di 138 Desa yang Tersebar di 10 Kecamatan
Langkah-Langkah Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kulit gatal berair:
1. Hindari Paparan Alergen dan Iritan: Gunakan produk perawatan kulit yang bebas pewangi dan hipoalergenik.
2. Jaga Kebersihan Kulit: Cuci tangan secara teratur dan hindari menyentuh area kulit yang terinfeksi.
3. Gunakan Pakaian Longgar: Hindari pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit.
4. Hindari Menggaruk: Garukan dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko infeksi.