NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral! anak bos toko roti aniaya pegawai, sempat sesumbar kebal hukum sebelum ditangkap polisi, viral di medsos.
Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang anak bos toko roti tengah menjadi sorotan di media sosial.
BACA JUGA:Super Mewah, Total OOTD Milik Wanita Ini Senilai Rp 1,8 Miliar, Profesinya Disorot netizen
Insiden ini terjadi di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (17/10) malam.
Pelaku, George Sugama Halim, yang diketahui merupakan kepala cabang toko roti di Kelapa Gading, diduga melakukan kekerasan terhadap seorang pegawai perempuan berinisial D. Berikut kronologi lengkap peristiwa yang telah menuai perhatian publik.
BACA JUGA:Bupati Kaur Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pasar Inpres Bintuhan, Terdakwa Ungkap Soal Transferan
Kejadian Bermula dari Permintaan Tak Wajar
Pada malam insiden, korban D sedang bertugas bersama dua rekannya di toko roti tempat ia bekerja. George datang ke toko tersebut dan memesan makanan secara online.
Namun, ia meminta D untuk mengambilkan pesanannya tersebut.
Korban menolak permintaan tersebut karena merasa hal itu bukan tugasnya, terlebih ia sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan lain.
Penolakan ini membuat pelaku marah besar, terlebih korban merasa diperlakukan dengan cara yang tidak sopan.
"Dia nyuruh saya seperti menyuruh seorang pembantu. Padahal saya sedang bekerja menyelesaikan tugas hari itu," ujar D dalam keterangannya kepada media.
Pelaku bahkan menghubungi ibunya, yang merupakan atasan langsung korban, untuk mengadukan situasi tersebut. Namun, respons sang ibu justru memperingatkan pelaku agar menangani urusannya sendiri.
"Ibunya bilang, 'Kamu punya kaki, jalan sendiri.' Tapi, pelaku tetap memaksa saya untuk mengambilkan pesanannya," tambah korban.
BACA JUGA:Bupati Kaur Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pasar Inpres Bintuhan, Terdakwa Ungkap Soal Transferan
Kekerasan Dimulai Setelah Penolakan Korban
Setelah korban terus menolak, emosi pelaku memuncak. George mulai melempari D dengan berbagai barang seperti patung batu, kursi, meja, hingga mesin pembayaran bank.
Semua barang yang dilempar pelaku mengenai tubuh korban, menyebabkan memar di beberapa bagian.
Tak hanya itu, korban juga mengungkap bahwa pelaku sebelumnya pernah menghina dirinya dengan kata-kata kasar, seperti menyebutnya 'miskin' dan 'babu'. Insiden ini semakin melukai hati korban, hingga ia memutuskan untuk melapor.
BACA JUGA:Catat, Tarif Tol Jakarta-Surabaya saat Nataru, Siapkan Uang Segini
Korban kemudian diminta oleh orang tuanya untuk meninggalkan toko demi keselamatannya. Namun, ponsel dan tas korban masih tertinggal, sehingga ia harus kembali ke toko tersebut.
Ketika kembali, aksi kekerasan pelaku semakin brutal. Kali ini, ia melemparkan loyang besi ke arah korban, yang akhirnya mengenai kepala korban hingga menyebabkan luka sobek.
"Kepala saya luka dan berdarah. Setelah itu, pelaku kabur, dan baru saya bisa lari keluar toko," ungkap korban.
BACA JUGA:Bupati Kaur Jadi Saksi Kasus Dugaan Korupsi Pasar Inpres Bintuhan, Terdakwa Ungkap Soal Transferan
Sesumbar Kebal Hukum Sebelum Akhirnya Ditangkap
Setelah insiden tersebut, George sempat sesumbar bahwa dirinya kebal hukum dan tidak bisa dipenjara atas perbuatannya. Namun, pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ada yang berada di atas hukum.
"Dalam perkara ini, pelaku tidak kebal hukum. Saat ini kasus sudah dalam tahap penyidikan, dan pelaku telah ditangkap," jelas Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana.
George akhirnya ditangkap di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (14/12). Penangkapan ini dilakukan setelah pihak keluarga memberitahukan keberadaannya kepada polisi.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa keluarga pelaku merasa terancam setelah kasus ini menjadi viral. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk pergi ke Sukabumi bersama George.
"Kami mendapat informasi dari keluarganya bahwa mereka berada di Sukabumi untuk menenangkan diri. Setelah itu, kami langsung melakukan penangkapan," ungkap Nicolas dalam konferensi pers.