Iklan RBTV Dalam Berita

Anggota TNI Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Soal Mahar

Anggota TNI Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Soal Mahar

Anggota TNI Gantung Diri di NTT--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Anggota TNI di NTT ditemukan tewas gantung diri, diduga tak sanggup bayar mahar.

Seorang anggota TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang ditemukan tewas gantung diri tengah menyita perhtaian publik.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Kolonel Laut Ade Permana Surati Panglima TNI, Minta Perkara di Tinjau Ulang

Kejadian ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran akan kesehatan mental di tengah tekanan hidup.
Korban ditemukan pada Minggu, (12/1/2025), sekitar pukul 06.46 WITA oleh seorang petugas bandara di lokasi yang berdekatan dengan jalan pertigaan menuju Bandara D.C. Saudale.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Perum DAMRI untuk 2 Posisi Strategis, Gajinya Besar

Tragedi memilukan itu terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika seorang anggota TNI AD, Pratu AT (24), ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon asam di Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.

"Iya benar, ada anggota yang gantung diri di Rote," ujar Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Beretto Nunesyang.

Pratu AT, yang sehari-hari bertugas sebagai Babinsa di Kelurahan Olafulihaa dan tergabung dalam Koramil 1627-02/Pantai Baru Kodim 1627/Rote Ndao, meninggalkan luka mendalam bagi rekan-rekan serta keluarganya.

BACA JUGA:Terima Kasih Kombes Pol Deddi Nata, KBP Sudarno Siap Lanjutkan Pimpin Polresta Bengkulu

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan Brigjen Joao, korban ditemukan tergantung di sebuah pohon asam dengan tinggi sekitar 30 cm dari tanah. Petugas yang menemukan segera melaporkan kejadian ini kepada Kodim 1627. Anggota Kodim yang tiba di lokasi pada pukul 07.20 memastikan bahwa korban adalah Pratu AT.
Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan barang-barang milik korban, seperti sandal hitam, topi hitam, dan ponsel, yang terletak di bawah pohon asam.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, juga mengungkapkan bahwa korban mengenakan kaos berwarna hijau kombinasi putih serta celana pendek hijau.
Setelah evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a, hasil visum menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Leher korban patah akibat tergantung, dan jenazah telah diserahkan kepada keluarga yang menolak dilakukan autopsi.

BACA JUGA:Lowongan Kerja PPPK Dapur Umum 2025, Dibuka untuk 33 Ribu Lebih Tenaga Kerja

Penyebab Dugaan Bunuh Diri

Menurut Brigjen Joao, penyebab utama tragedi ini diduga karena tekanan mental yang dialami korban terkait permintaan mahar sebesar Rp250 juta oleh calon mertua korban.
Korban, yang hanya memiliki Rp40 juta di rekening, merasa tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Informasi ini diperoleh dari rekannya, Pratu Valen, yang sempat berbincang dengan korban pada malam sebelum kejadian. Dalam percakapan tersebut, Pratu AT mengungkapkan beban berat yang dirasakannya terkait permasalahan asmara ini.
Pukul 04.20 WITA, sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengunjungi kos rekannya, Prada Ricky Dillak, untuk meminta rokok.
Percakapan terakhir korban dengan calon istrinya, Manja Mooy, melalui pesan teks semakin menunjukkan beban emosional yang dialaminya. Sayangnya, Manja tidak berhasil menghubungi korban setelah itu, hingga akhirnya tragedi tersebut terungkap.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Kolonel Laut Ade Permana Surati Panglima TNI, Minta Perkara di Tinjau Ulang

Bunuh Diri Bukanlah Solusi

Kasus ini menyentuh hati banyak orang dan menyadarkan kita bahwa tekanan hidup, terutama dalam hal keuangan dan hubungan, dapat menjadi sangat berat jika tidak dihadapi dengan dukungan yang tepat.
Namun, penting untuk diingat bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari masalah apa pun. Setiap individu, tidak peduli seberapa besar beban yang mereka rasakan, memiliki hak untuk mendapatkan dukungan emosional dan mental.
Bagi Pratu AT, permintaan mahar yang tinggi mungkin terasa seperti jalan buntu, tetapi hal ini seharusnya dapat diatasi dengan komunikasi yang lebih baik antara kedua belah pihak keluarga, serta keterlibatan teman atau pemimpin yang dapat memberikan solusi.
Sayangnya, dalam kondisi tertekan, banyak orang merasa terisolasi dan kehilangan harapan, sehingga keputusan fatal seperti ini diambil.

BACA JUGA:Daftar Promo ShopeePay Bayar Rp 1 Ribu, Cek Syarat dan Tanggalnya

Pentingnya Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: