Perbedaan pandangan ini muncul karena perbedaan cara ulama memahami teks-teks agama dan konteks sosial umat Islam. Berikut adalah alasan utama dari kedua pendapat:
1. Pendapat yang Mengharamkan:
- Menganggap ucapan selamat Natal sebagai bentuk pengakuan terhadap adanya Tuhan selain Allah SWT.
- Bertentangan dengan prinsip tauhid, yang merupakan inti dari ajaran Islam.
BACA JUGA:Daftar Promo BCA Salebration 2024, Ada Diskon hingga Rp1 Juta
2. Pendapat yang Membolehkan:
- Mengutamakan hubungan sosial yang harmonis dan toleransi antarumat beragama.
- Menilai ucapan selamat sebagai bentuk sopan santun, tanpa memengaruhi keyakinan akidah.
Umat Islam memiliki keleluasaan untuk memilih pendapat yang sesuai dengan keyakinannya, baik yang mengharamkan maupun yang membolehkan. Yang terpenting adalah menjaga niat dan keyakinan agar tetap berada dalam koridor ajaran Islam.
Islam mengajarkan toleransi, namun tetap mengutamakan prinsip tauhid. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu berhati-hati dalam bersikap, baik dalam ucapan maupun tindakan, agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sheila Silvina