BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Nama Habib Dzulfaqqor Daffa yang merupakan atlet Pencak Silat Bengkulu, menggema di Exhibition Center Abu Dhabi. Habib berhasil mengharumkan nama Indonesia dan Provinsi Bengkulu pasca melakoni pertandingan final kejuaraan Pencak Silat Dunia pada Minggu (22/12) malam.
BACA JUGA:Aksi Pelaku Jambret di Kota Bengkulu Terekam Kamera, Siang Hari Beraksi di Kawasan Padat Lalu Lintas
Remaja berusia 16 tahun ini rupanya sejak duduk di bangku sekolah dasar telah memiliki naluri petarung dan potensi di bidang olahraga beladiri, khususnya pencak silat. Puncak keberhasilannya ini tertoreh saat meladeni atlet pencak silat dari Singapura dibabak final dengan skor akhir 23-56 kategori Junior Male H dan dengan bangga mengibarkan bendera merah putih di Exhibition Center Abu Dhabi.
BACA JUGA:Produksi Beras Menurun, 800 Hektar Lahan Sawah di Kepahiang Alih Fungsi Menjadi Pemukiman
Ibunda Habib, Lilin Windari dengan suara gemetar mengungkapkan rasa bangga terhadap putranya yang mampu berjuang ke tingkat dunia, meski penuh perjuangan yang dilewati. Sebelum berangkat, Habib sempat mengalami sakit dan berangkat sendirian dari Bengkulu ke Jakarta dengan menggunakan dana pribadi.
BACA JUGA:RSUD Tais Evaluasi Kinerja 136 Orang Tenaga Honorer, Hasilnya Hanya Ini yang Lanjut Kontrak Baru
Kemudian, pada saat menuju Abu Dhabi keberangkatan Habib dengan 7 atlet lainnya terpaksa ditunda karena visa belum terbit. Dengan segala upaya, Habib akhirnya berangkat beberapa jam sebelum pertandingan dan belum sempat istirahat langsung bertanding di arena hingga mampu masuk babak final.
“Habib cerita, dia belum bisa berangkat karena visanya belum turun, jadi keberangkatannya ditunda dengan 7 atlet lainnya. Disitu Habib dan keluarga juga kepikiran karena tertinggal dari rombongan, dan beberapa jam sebelum jadwal bertanding, Habib langsung berangkat tanpa adanya pendampingan. Bangga sekali rasanya sebagai orang tua sudah sampai ke tingkat dunia, dan dia mandiri sekali di usia yang masih 17 tahun," ujar Lilin Windari.
Habib yang merupakan anak kedua pasangan Lilin Windari dan Andi Saputra warga Kelurahan Panorama ini memang memiliki darah di bidang pencak silat dari keturunan saudara ayah dan ibunya.
Ayahnya merupakan pelatih pencak silat yang saat ini fokus mengembangkan usaha keluarga, sehingga habib pun medapatkan dukungan penuh dari keluarga besarnya dan perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan keguruan yang diikutinya.
“Pamannya sama tante Habib itu memang atlet pencak silat, jadi udah keturunan gitu. Ayahnya dulu itu pelatih pencak silat jadi kami keluarga besar Habib sangat mendorong dan akan berupaya agar Habib terus mengikuti even-even,” katanya .
BACA JUGA:RSUD Tais Evaluasi Kinerja 136 Orang Tenaga Honorer, Hasilnya Hanya Ini yang Lanjut Kontrak Baru
Ketua Bidang Pelatih IPSI Provinsi Bengkulu Dali Sukma menyampaikan, pada pertandingan terakhir memang ada insiden Habib sempat di diskualifikasi karena miskomunikasi dan akhirnya setelah dikomunikasikan, Habib bisa ikut bertanding.