“Dari hasil analisa tim gabungan TNI-Polri terungkap adanya informasi penting yang ditunjukkan yakni kondisi pilot dalam keadaan hidup dan sehat," kata Kombes Donny Charles Go seperti dirilis dari berbagai sumber.
Donny mengatakan TNI-Polri masih mendalami video yang menampilkan pilot Susi Air yang disandera sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan orang yang diduga pilot Susi Air diapit dua anggota KKB dari kelompok Egianus Kogoya.
BACA JUGA:KKB Egianus Kogoya Terpojok Minta TNI Ditarik, TNI Malah Tugaskan Jenderal Ahli Perang Hutan
Dalam video terungkap informasi yang beredar terkait adanya permintaan untuk menyerang kelompok KKB dengan menggunakan bom, namun dipastikan informasi tersebut adalah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI dan Polri. TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB yang menyandera pilot Susi Air.
Kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB yang mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri.
BACA JUGA:Pilotnya Masih Disandera KKB Papua, Susi: Kalau Saya yang Suruh Selamatkan, Saya Bom Semua
“TNI-Polri tidak menggunakan bom saat bertugas di lapangan dan tetap berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi Air dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat," kata Kombes Donny Charles Go.
Sulit Bebaskan Sandera
Sementara Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menekankan, jajarannya tidak tinggal diam dalam upaya pencarian pilot Susi Air, Kapten Philips Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut dia, penembakan terhadap prajurit TNI pada pekan lalu menjadi bukti bahwa pihaknya terus mencari keberadaan Philips. “Kita tetep mengusahakan, karena tidak ada yang diam saja, karena ini buktinya kalau kita mencari, bukan diam saja," kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua.
Yudo mengatakan, pencarian pilot asal Selandia Baru itu cukup sulit dilakukan. Sebab, lokasi pencarian yang tak mudah.
Dia menyebut, proses pencarian ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarkat. Yudo juga mengungkapkan, perwakilan pemerintahan Selandia Baru di Indonesia pun terus melakukan koordinasi dengan TNI melalui Pangkogabwilhan III untuk menemukan Philips.
“Dia (Pemerintah Selandia Baru) menyerahkan sepenuhnya pada kita, ya, saya selalu sampaikan, kita tetap mencari, mencari mencari, dan mencari. Ini tidak mudah kan dengan medan seperti ini, tentunya tadi seperti yang saya sampaikan, melalui peran-peran masyarakat, kita bersama-sama, karena memang ini tugas kita bersama," jelas dia.
Kini, Yudo telah meningkatkan status operasi di daerah rawan konflik di Papua menjadi siaga tempur. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi serangan dari KKB.
“Ketika kontak tembak ya, harus timbul naluri tempurnya prajurit, harus muncul. Ya makanya harus siaga tempur," jelas dia.