Pemerintah memperhitungkan KHL dalam menetapkan besaran UMP setiap tahun. Kenaikan KHL yang diakibatkan oleh peningkatan harga-harga kebutuhan pokok akan mempengaruhi besaran kenaikan UMP.
Pada 2025, jika biaya hidup mengalami kenaikan yang signifikan di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar, UMP kemungkinan akan disesuaikan agar pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pemerintah akan berusaha menjaga keseimbangan antara meningkatkan upah dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
BACA JUGA:Tiba di Rumah Duka, Jenazah Pendaki Gunung Dempo Asal Seluma Disambut Tangis Keluarga
6. Ketersediaan dan Kualifikasi Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan terdidik juga berpengaruh pada penetapan UMP. Jika suatu daerah memiliki tenaga kerja yang lebih terampil dan berpendidikan, mereka mungkin dapat meminta upah yang lebih tinggi, yang mendorong perusahaan untuk menyesuaikan standar upah mereka agar dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Kenaikan upah minimum juga dapat dipengaruhi oleh migrasi pekerja antar daerah. Misalnya, jika banyak pekerja yang berpindah ke kota-kota besar dengan harapan mendapatkan upah yang lebih tinggi, ini dapat mendorong kenaikan UMP di daerah tersebut.
7. Kondisi Pasar Tenaga Kerja dan Pengangguran
Tingkat pengangguran dan kondisi pasar tenaga kerja juga mempengaruhi keputusan mengenai kenaikan UMP. Jika pengangguran tinggi, tekanan untuk menaikkan upah minimum bisa lebih besar, dengan tujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan insentif bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.
Sebaliknya, di pasar tenaga kerja yang ketat dengan jumlah pekerjaan lebih banyak daripada pencari kerja, kenaikan UMP mungkin akan lebih moderat.
Nutri Septiana