Hingga saat ini, belum tersedia vaksin untuk mencegah HMPV ataupun obat antivirus khusus untuk mengatasinya. Pengobatan yang tersedia bersifat suportif, yaitu membantu meredakan gejala hingga tubuh pulih secara alami.
CDC menyarankan pasien dengan infeksi serius untuk segera mengakses layanan medis, terutama jika gejala sesak napas atau demam tinggi muncul.
BACA JUGA:Begini Cara Penularan Virus Rubella, Harus Diwaspadai Terutama Ibu Hamil
Apa yang Membuat HMPV Tidak Sebesar Ancaman COVID-19?
HMPV mungkin menyerupai COVID-19 dalam beberapa aspek, seperti penyebaran melalui tetesan pernapasan dan gejala pernapasan akut. Namun, ada sejumlah perbedaan signifikan:
1. Waktu Sirkulasi Virus
HMPV umumnya hanya aktif pada musim tertentu, sedangkan COVID-19 dengan variannya dapat beredar sepanjang tahun.
2. Tingkat Keparahan
HMPV cenderung menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan COVID-19, yang sering menyebabkan kasus berat hingga kematian.
3. Kekebalan Populasi
Karena HMPV sudah lama ada, tingkat kekebalan pada populasi global lebih tinggi dibandingkan COVID-19 yang benar-benar baru saat ditemukan.
BACA JUGA:Ini Penyebab Virus Rubella, Waspada Karena Cepat Menular Ke Ibu Hamil dan Anak-anak
Pelajaran dari Pandemi COVID-19
Profesor Paul Griffin, ahli penyakit menular dari Mater Health Services di Brisbane, mengatakan bahwa pengalaman global selama pandemi COVID-19 dapat dijadikan pelajaran dalam menangani virus HMPV.
Menurutnya, langkah sederhana seperti menjaga kebersihan dan mengurangi kontak dengan orang sakit sudah cukup untuk mencegah penyebaran HMPV.
“Saya tidak melihat adanya alasan untuk kembali menerapkan pembatasan ketat seperti pada pandemi COVID-19. Namun, masyarakat harus tetap waspada,” ujarnya dalam wawancara dengan The Guardian.