NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – 12 tradisi Imlek di Indonesia, unik dan sarat akan maknanya, apa saja?
Ada banyak macam tradisi dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia. Tak hanya beragam, berbagai tradisi perayaan Imlek dari berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki keunikannya masing-masing.
BACA JUGA:Miris! Ibu Guru Agama Ini Diduga Paksa Murid Berhubungan Intim, Diiming-imingi Uang
Umumnya Tahun Baru Imlek selalu membawa nuansa istimewa dengan warna merah dan tradisi khas yang meriah. Dari menggantung lampion hingga membagi angpau, setiap tradisi sarat makna dan melambangkan harapan baik untuk tahun yang baru.
Masyarakat Tionghoa di Indonesia turut melestarikan berbagai tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi-tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tetapi juga menjadi wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Sampai saat ini, meski perkembangan zaman begitu pesat. Masih banyak keluarga yang masih menerapkan beberapa tradisi Imlek untuk melestarikan budaya.
BACA JUGA:Namamu Tidak Lolos Seleksi CPNS 2024? Begini Cara Mengajukan Sanggah
Tradisi Unik Imlek di Indonesia
Berikut tradisi unik perayaan Imlek yang ada di Indonesia dilansir dari berbagai sumber:
1. Dekorasi Rumah Serba Merah
Hal pertama yang dilakukan adalah menghias rumah dengan dekorasi khas warna merah. Setiap pintu dan jendela dicat ulang agar lebih indah. Tidak lupa, berbagai macam kertas bertulis kalimat atau kata bijak ditempel di berbagai tempat. Warna merah sangat mendominasi karena dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan.
Selain dipercaya membawa hoki, warna merah dipercaya bisa mengusir Nian atau mahluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung. Nian dipercaya keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek tiba. Kemudian setelah selesai dekorasi rumah, tidak lupa berbagai macam makanan khas Imlek juga disajikan.
BACA JUGA:Harga Cabai Makin Menggigit Setara Daging Sapi, Ternyata Ini Penyebabnya
2. Bersih-bersih Rumah
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, bersih-bersih rumah saat Imlek memiliki makna membuang segala macam keburukan dan kesialan. Tradisi ini biasanya dilakukan satu hari sebelum hari raya Imlek. Pada hari raya Imlek pantang untuk bersih-bersih rumah karena dipercaya dapat membuang keberuntungan.
Jika ingin membersihkan rumah saat Imlek tetap bisa dilakukan namun tidak boleh menyapu dari dalam ke luar rumah. Kalau mau menyapu harus dari luar ke dalam. Debu dan kotoran bisa disimpan dulu dan dibuang setelah lewat hari raya Imlek. Menyapu ke luar rumah bisa dianggap membuang rezeki yang mau masuk ke rumah.
Selain membersihkan rumah, masyarakat keturunan Tionghoa juga membersihkan klenteng. Membersihkan rumah jadi lebih mudah dengan vacuum cleaner, alat pel, sapu, dan lainnya. Jika rumah bersih, tamu yang datang saat Imlek juga pasti lebih nyaman. Beli peralatan rumah tangga terbaik di Bhinneka.
BACA JUGA:Daftar 35 Link Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Hasil CPNS 2024, Segera Cek Namamu
3. Menyediakan Kue Keranjang
Salah satu kue yang identik dengan tradisi Imlek di Indonesia lainnya adalah kue keranjang. Kue dengan bentuk bulat ini banyak di jual di supermarket, pasar, dan mal menjelang Tahun Baru Tionghoa.
Dengan cita rasa yang manis, kenikmatan kue ini sudah pasti tidak diragukan. Memakan kue keranjang di negara asalnya, Tiongkok, dianggap sebagai simbol rezeki yang lebih baik di tahun baru.
BACA JUGA:Ini Hasil Sidang Gugatan Masa Jabatan Kades, Apa Benar MK Batalkan Masa Jabatan 8 Tahun?
4. Memberi Angpau ke yang Belum Menikah
Angpau atau hongbao amplop berwarna merah yang berisi uang tunai. Angpau diberikan sebagai hadiah untuk menyambut tahun baru Imlek. Angpao memiliki makna pemberian rezeki.
Warna merah angpau melambangkan kekuatan, kesejahteraan, dan hoki. Tradisi Imlek di Indonesia ini jadi momen yang paling ditunggu.
Angpau diberikan oleh anggota keluarga yang sudah berkeluarga. Yang menerima angpau adalah anak-anak atau orang yang belum menikah.
Menariknya, orang dewasa yang belum menikah juga tetap mendapat angpau. Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpau tidak boleh mengandung angka 4 karena dianggap membawa sial. Dalam bahasa Mandarin, angka empat memiliki penyebutan yang sama dengan kata “mati.”
BACA JUGA:Ini Jadwal Masa Sanggah Hasil Seleksi CPNS 2024, Awas Keliru!
5. Pantang Makan Durian dan Salak
Saat Imlek, masyarakat Tionghoa di Indonesia pantang untuk makan durian dan salak. Buah-buahan dengan kulit kasar berduri ini jarang disajikan saat Imlek. Kedua jenis buah ini dianggap tabu karena menggambarkan hidup yang sulit.
Kulit buah yang tajam ini melambangkan kesialan, ketidakharmonisan, dan pertengkaran. Meskipun rasanya manis, namun keduanya tidak pernah disajikan saat Imlek. Karena saat Imlek, masyarakat Tionghoa hanya akan memakan sajian yang penuh dengan makna positif.
BACA JUGA:Kapan Perayaan Imlek 2025? Ini Jadwal dan Tradisi Perayaannya