BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Harga TBS sawit di Bengkulu Utara 10 Januari 2025, ternyata ini penyebab harga semakin anjlok.
Hari ini Jumat 10 Januari 2025, harga tertinggi berada di Rp 2.900 per kilogram dan harga terendah Rp 2.610 per kilogram. Jika dibanding pekan lalu, harga tertinggi masih di harga Rp 3.020 per kilogram dan harga terendah Rp 2.690 per kilogram.
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di BCA Tanpa Ribet Datang ke Bank, Solusi Praktis Dapat Dana Darurat
Berikut rincian harga TBS sawit tingkat pabrik di Bengkulu Utara, periode Jumat 10 Januari 2025
- PT Mitra Puding Mas Rp 2.870/Kg
- PT Agricinal Rp 2.900/Kg
- PT Sandabi Indah Lestari Rp, Sawit A Rp 2.730/KG, Sawit B Rp 2.670/Kg
- PT Alno Agro Utama Rp 2.890/Kg
- PT Bumi Anugerah Sawit Rp 2.660/Kg
- PT SIL Ketahun Rp 2.700/KG
- PT Sawit Mulia Rp 2.610/Kg
Melihat rincian harga tersebut, sangat berselisih jauh dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk periode Januari 2024 yakni Rp 3.769/Kg untuk usia sawit 10-20 tahun.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tablet Terbaik untuk Pelajar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Safarudin menyampaikan, bahwa pihaknya beberapa waktu lalu telah berkomunikasi dengan pihak pabrik terkait kondisi harga tersebut.
Dikatakan Safarudin, bahwa salah satu faktor penyebab turunnya harga di pabrik adalah terdapat masyarakat atau petani yang menjual sawit muda atau belum matang. Buah sawit muda menghasilkan rendemen atau perolehan persentase minyak sawit yang dihasilkan dari proses pengolahan tandan buah sawit menjadi rendah.
“Kalau rendemen rendah, maka harga pembelian TBS sawit di pabrik ini juga berpengaruh,” kata Safarudin.
BACA JUGA:Barang Tidak Sesuai? Begini Cara Mengajukan Pengembalian Barang di Shopee, Uang Langsung Kembali
Maka dari itu Safarudin menyampaikan, agar masyarakat petani pekebun kelapa sawit untuk tidak lagi memanen buah yang belum matang. Petani harus bisa mengikuti teknis cara panen yang tepat, salah satunya mengambil buah matang.
Selain itu, petani juga diimbau untuk segera membuat kelompok dan menjalin kerjasama atau bermitra dengan pabrik, agar harga menjadi meningkat.
BACA JUGA:Jangan Panik! Begini Cara Melacak Ponsel Hilang Dalam Kondisi Mati