Sebanyak 50% dari total unit akan diprioritaskan untuk MBR, sementara 50% lainnya akan diperuntukkan bagi ASN. Hal ini diharapkan dapat memberi kesempatan bagi kedua kelompok ini untuk memiliki akses ke hunian yang layak dan terjangkau.
BACA JUGA:Segini Maksimal Pinjaman Gadai SK PPPK di Bank Mandiri, BRI, BNI dan BSI Tahun 2025
Revitalisasi Wisma Atlet mencakup dua area utama, yaitu Blok D10 Kemayoran dan Blok C2 Pademangan.
Di Blok D10 Kemayoran, yang terdiri dari tujuh tower, sebanyak 5.494 unit akan diperbarui, sementara di Blok C2 Pademangan yang terdiri dari tiga tower, sebanyak 1.932 unit juga akan dipasang kembali dengan fasilitas yang lebih baik.
Dari total 7.426 unit yang akan direvitalisasi, sekitar 1.932 unit di Blok C2 Tower 8 dan Blok D10 Tower 1, 2, 3, 4, 6, dan 7 diprioritaskan untuk dihuni oleh ASN dan MBR.
BACA JUGA:Segini Maksimal Pinjaman Gadai SK PPPK di Bank Mandiri, BRI, BNI dan BSI Tahun 2025
Proses revitalisasi ini dimulai pada 26 Agustus 2024, dengan nilai kontrak proyek mencapai Rp 367 miliar. Dengan target penyelesaian pada April 2025, revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran ini diharapkan dapat mengatasi masalah backlog perumahan sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam memberikan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia.
"Semoga kerja sama antara Kementerian PKP, Mensesneg, BPKP, dan berbagai pihak terkait dapat berjalan lancar, demi mewujudkan hunian yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pembangunan nasional," ujar Ara.
Dengan kolaborasi yang solid, revitalisasi ini diharapkan bukan hanya memberi manfaat bagi ASN dan MBR, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Biaya Balik Nama Kendaraan (BBNKB) Bekas Gratis, Pembeli Cukup Bayar 6 Komponen Berikut
Transformasi Menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19
Pada awal 2020, pandemi covid-19 melanda Indonesia dan memicu kebutuhan mendesak akan fasilitas kesehatan tambahan. Pemerintah mengambil langkah cepat dengan mengubah Wisma Atlet menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Transformasi ini dilakukan dalam waktu singkat, memanfaatkan berbagai fasilitas yang sudah ada di kompleks tersebut. Pada 23 Maret 2020, Wisma Atlet resmi mulai beroperasi sebagai rumah sakit darurat.
Gedung-gedung yang sebelumnya digunakan untuk menginap atlet kini diubah menjadi ruang isolasi, ICU, dan fasilitas medis lainnya. Wisma Atlet mampu menampung ribuan pasien dan menjadi salah satu garda terdepan dalam penanganan pandemi di Jakarta.
BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Barito Timur Tahun 2025, Desa Mana Terima Alokasi Dana Terbanyak
Selama pandemi, Wisma Atlet memainkan peran vital dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19. Ribuan pasien dengan gejala ringan hingga sedang dirawat di sini, sementara pasien dengan kondisi lebih serius dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar.
Selain fasilitas medis, Wisma Atlet juga menjadi tempat bagi tenaga kesehatan untuk tinggal selama masa tugas mereka.