NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Polisi akan terus mendalami penyuplai dana ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Baik itu warga sipil maupun oknum pejabat daerah atau ASN.
Penegasan ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri. Mathius mengatakan memang benar anggota terus menyelidiki bantuan dana ke KKB karena disinyalir banyak dana yang dialirkan untuk membantu KKB. “Saat ini penyidik masih terus memeriksa Kadistrik Kenyam MM (37 tahun),” kata Mathius Fakhiri di Jayapura.
Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap MM saat ini dipusatkan Timika setelah sebelumnya diterbangkan dari Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Ada beberapa pejabat yang terindikasi membantu KKB khususnya membantu dana dan itu terus didalami.
“Mudah-mudahan para penyuplai dana ke KKB dapat segera ditangkap karena pihaknya akan menindak tegas mereka yang membantu kelompok tersebut,” harap Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.
Sementara itu Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani secara terpisah mengakui MM ditangkap bulan April 2023 dan kini untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Timika. Mengenai keterlibatan MM, Faizal menyebutkan, ada indikasi dia menyuplai amunisi bagi KKB sehingga polisi kemudian menangkapnya.
“Penangkapan terhadap MM dilakukan karena sebelumnya ada indikasi keterlibatan yang bersangkutan dalam membantu mendanai KKB wilayah Nduga untuk pembelian senjata dan amunisi," kata Faizal.
BACA JUGA:Ini Aturan Baru Ketua RT, Meliputi Masa Jabatan hingga Syarat Usia
Sekadar diketahui, aparat keamanan menciduk seorang Camat Kenyam di Kabupaten Nduga berinisial MM. Dia diduga yang memberikan bantuan dana kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB)/kelompok separatis teroris (KST) Egianus Kogoya untuk membeli amunisi yang digunakan melawan aparat.
Analis politik Karel Susetyo mengatakan, langkah itu menunjukkan untuk memberantas KKB di papua diperlukan kerja sama semua pemangku kepentingan. "Informasi tersebut mengejutkan, mengingat sebagai aparatur negara seharusnya berupaya sekuat tenaga untuk ikut menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI," kata Karel di Jakarta.
BACA JUGA:Agar Anak Pintar dan Sehat, Hindari 20 Penggunaan Kalimat Ini Kepada Anak
Menurut Karel, penangkapan camat juga menjadi catatan penting sebagai salah satu faktor sulitnya menyelesaikan permasalahan di Bumi Cenderawasih. Fakta itu jug sekaligus menampar wajah aparat keamanan, yaitu TNI-Polri yang selama ini telah bekerja mati-mati bertaruh nyawa di Papua.
“Bayangkan, betapa hancur dan sakitnya hati para prajurit tersebut yang mempertaruhkan hidupnya dan keluarganya demi menjaga kemanan dan keutuhan NKRI, namun dikhianati oleh aparatur negara lainnya," ujar CEO Point Indonesia tersebut.
Karel menilai, aparat TNI-Polri sebagai ujung tombak melawan KKB tentu sudah bekerja maksimal dengan tidak sedikit yang gugur. Hal itu terjadi akibat keganasan KKB. Sayangnya, TNI-Polri tidak mendapat dukungan dari aparatur pemerintah yang malah berkhianat.