"Kiamat itu tidak akan terjadi, kecuali pada seburuk-buruknya manusia." (HR Ahmad dan dinilai shahih. Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya).
BACA JUGA:La Nina Modoki, ‘Bayi Perempuan’ yang Diprediksi Geser El Nino di Indonesia
Dalam penjelasan lain dikatakan "Seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup."
Imam Ibnu Katsir juga menyebut bahwa hari kiamat ini nantinya hanya terjadi pada orang yang tidak mengingkari kemungkaran dan tidak menyeru pada yang makruf. Pernyataan ini pun memiliki dua maksud.
Pertama, Imam Ibnu Katsir mengungkap orang yang tidak mengingkari kemungkaran adalah mereka yang tidak mencegah orang lain ketika melihatnya melakukan kemungkaran dan lainnya. Hal ini diekspresikan dalam sabda Nabi SAW, "Hingga tidak diucapkan Allah, Allah."
Kedua, maksudnya adalah hingga Allah SWT tidak disebutkan di bumi dan nama-Nya tidak dikenal di sana. Hal ini terjadi ketika zaman sudah rusak, banyak kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW berikut:
BACA JUGA:Dosa Rontok. Ini 12 Amalan yang Bisa Menghapus Dosa, Nomor 7 Mudah dan Indah
"Kiamat tidak akan terjadi sampai bumi tidak diucapkan: La Ilaaha illallaah (tiada tuhan selain Allah)." (HR Ahmad)
Kelak, di hari kiamat, Allah SWT memberikan perlindungan kepada orang-orang beriman dari dasyatnya hari kiamat. Sementara mereka yang menjumpai peristiwa kiamat besar, hanya manusia kafir yang kehidupan dan karakternya paling jelek.