Developer yang diajak bekerjasama oleh pemerintah belum tentu termasuk developer dengan rekam jejak kerja yang bagus. Salah satu alasannya karena mereka dikejar waktu membangun per unit KPR sehingga kemungkinan ada kecacatan dalam pembangunan. Untuk itu, Anda perlu selektif memilih developer KPR subsidi. Periksalah legalitas tanah, garansi, masalah DP harus disetujui terlebih dahulu oleh Bank KPR, serta Anda dapat mengikuti pameran properti dari developer.
6. Melakukan Pengecekan Berkala Saat Rumah Sedang Dibangun
Rumah KPR subsidi yang kokoh impian Anda harus menjadi kenyataan. Untuk itu, tanyakan detail tentang rumah KPR yang akan dibangun oleh developer, fasilitasnya, dan segala spesifikasi lain. Terutama, pastikan tentang listrik, sumber air, pembuangan sampah juga jamban, dan lainnya. Jika Anda menyepakati perjanjian, pantau pembangunan rumah secara teknis. Hal-hal yang melenceng dari perjanjian yang sudah Anda pelajari dapat dituntut secara hukum.
BACA JUGA:Matanya Tajam dan Pendiam, Ini Tanda Orang yang Memiliki Khodam Pendamping
7. Perhatikan Metode Pembayaran
Metode pembayaran yang ditawarkan mungkin bervariasi. Dengan demikian, Anda perlu melakukan metode pembayaran sesuai keadaan Anda. Namun, rumah KPR subsidi pada umumnya menggunakan metode pembayaran seperti KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
8. Menghitung Pendapatan
Menurut peraturan pemerintah, calon pemilik rumah subsidi harus memiliki penghasilan maksimal Rp 4 juta. Penghitungan tersebut berdasarkan 3x angsuran plus biaya hidup. Untuk itu, Anda harus menghitung dengan cermat jumlah pendapatan dan pilihan angsuran.