Definisi tersebut menekankan bahwa intid ari bahasa adalah ucapan yang menggabungkan bunyi dengan makna dan bukan tulisan. Ia menyimpulkan bahwa bahasa bersifat arbitrer atau tidak ada hubungan antara lambang, bunyi dan makna.
Sedangkan pengertian bahasa menurut para ahli, antara lain:
• Plato: Bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara melalui mulut.
• Ferdinand De Saussure: Bahasa merupakan ciri pembeda paling menonjol karena setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lainnya.
• Bill Adams: Bahasa adalah suatu sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subyektif.
• Wahyu Wibowo Dalam bukunya Otonomi: Bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang memiliki makna dan artikulasi yang bersifat arbitrer dan konvensional.
BACA JUGA:Bikin Senyum, Sederet Nama Bayi Ini Terinspirasi dari Merek Mobil, Ada yang Satu Keluarga
Ini Pengertian Bahasa Daerah
Menurut KBBI atau Kamus Besar bahasa Indonesia, bahasa daerah adalah bahasa yang lazim digunakan di suatu daerah. Bahasa daerah juga disebut sebagai bahasa suku bangsa.
Bahasa daerah di Indonesia diucapkan oleh kelompok masyarakat tertentu dimana biasanya memiliki kesamaan akar adat budaya. Contohnya bahasa lokal adalah bahasa Jawa, bahasa Batak, bahasa Sunda dan sebagainya.
Ini Sejarah Bahasa Daerah
Berdasarkan data terbaru, total bahasa asli daerah Indonesia berjumlah 718 jenis yang tersebar di seluruh nusantara. Perkembangan bahasa daerah telah terjadi sejak zaman prasejarah sehingga masing-masing suku di Indonesia mempunyai bahasa berbeda-beda.
Bahasa lokal di Indonesia masuk dalam rumpun Austronesia. Rumpun bahasa tersebut juga tersebar hingga Hawaii, Filipina, Madagaskar dan sekitarnya. Oleh sebab itu, ada beberapa kesamaan vokal dan arti pada bahasa-bahasa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, bahasa daerah di Indonesia mengalami perubahan. Faktor penyebabnya adalah karena migrasi, akulturasi, munculnya istilah baru, kata serapan, dan sebagainya.
Sebagian besar bahasa daerah di nusantara tetap lestari hingga saat ini. Namun ada beberapa telah punah dan terancam. Salah satu faktornya adalah jumlah penutur yang sedikit atau bahasa yang berasal dari suku minoritas.
BACA JUGA:Penting Dipahami, Berikut Tugas Para Perangkat Desa