Berhati-hatilah ketika berkata. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” (Hadist riwayat Bukhari)
Mengatakan kalimat buruk kepada anak dapat menyebabkan kepercayaan dirinya runtuh. Efeknya pun bisa bertahan hingga ia dewasa. Ia merasa tidak dicintai, tidak mengetahui harga dirinya, minder, hingga menarik diri dari lingkungan sosial.
Mendoakan yang buruk
Dosa orang tua terhadap anak selanjutnya yaitu mendoakan hal buruk kepada anak. Saat sakit hati, lebih baik diam untuk menahan diri dari mendoakan yang buruk.
Rasulullah SAW melarang orang tua mendoakan anaknya buruk. Kalau Allah kabulkan, maka bisa menyesal. Penyesalan datang di akhir, kalau di depan namanya pendaftaran.
BACA JUGA:Rancak Bana, Bahasa Minang dan Musi Terpopuler di Indonesia, Ini Daftarnya
Suka membongkar aib anak di hadapan orang lain
Adakalanya orang dewasa ingin merasa hadir saat kumpul bersama. Supaya terasa asik, terlontarlah obrolan dengan perkataan yang sesungguhnya itu aib, seperti orang tua membongkar aib anak di hadapan orang lain. Seperti manusia pada umumnya, anak memiliki perasaan dan akal untuk memproses lawakan yang benaran lucu atau mengolok-olok.
Ada banyak bahan obrolan lain untuk membesarkan hati anak, jangan mengumbar aibnya yang masih dapat diperbaiki.