KEPAHIANG, RBTVDISWAY.ID - Dalam tempo tiga bulan, 33 masyarakat Kabupaten Kepahiang terjangkit nyamuk Aedes Agypti atau demam berdarah.
Meski dalam kondisi cuaca yang terbilang cukup stabil, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Saat ini Kabupaten Kepahiang yang dalam status waspada dari serangan nyamuk Aedes Aegypti atau yang sering dikenal dengan serangan nyamuk demam berdarah.
Dari data Dinas Kesehatan, terdapat 33 orang masarakat Kepahiang yang terserang gigitan nyamuk DBD dalam kurun waktu tiga bulan.
BACA JUGA:Dapat Bantuan Bibit Padi dari Kementan, Pemkab Lebong Siap Salurkan di Lahan 16 Ribu Hektare
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, Wisnu Irawan mengatakan, pihak Dinas Kesehatan telah melakukan beberapa upaya penanggulangan mulai dari fooging ke pemukiman.
Terutama pada wilayah padat penduduk, serta melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Miris! Murid Sekolah di Kaur Terpaksa Buang Air di Kebun, Gegara di Sekolahnya Tidak Ada Kamar Mandi
“satu warga Kepahiang telah dilaporkan meninggal dengan diagnosa DBD. Di Kephaiang, biasanya yang mendominsi kasus DBD adalah Puskesmas Pasar Kepahiang, ini karena jumlah dan kepdatan penduduk,” ujar Wisnu Irawan.
Dari 33 kasus DBD yang ditemukan tersebut, Dinas Kesehatan menyebut wilayah Kecamatan Kepahiang terutama pada wilayah padat penduduk, merupakan kawasan yang paling besar ditemukan kasus DBD.
BACA JUGA:Kredit Mobil Daihatsu Sigra, Punya Uang Rp 20 Juta Sudah Bisa Bawa Pulang Mobil Baru
Nico Relius