Keempat, aksi dilakukan sekelompok orang Romawi dari Syam. Kali ini mereka melakukan aksinya terang-terangan. Begitu sampai di Laut Merah, para pelaku meneror dan membunuh umat Islam. Para pelaku hendak menuju Madinah dan mengeluarkan jasad Rasulullah. Begitu sampai dekat Madinah, keberadaan mereka diketahui oleh sejumlah orang Mesir. Beberapa pelaku terbunuh sebagiannya lagi ditahan.
Upaya pencurian yang kelima terjadi pada abad ke-7 Hijriyah. Ketika itu 40 laki-laki dari Aleppo, Suriah, berusaha mengambil jasad Rasul dengan menyogok Gubernur Madinah dan meminta agar dibukakan kamar Rasul.
BACA JUGA:Sudah Sering Berdoa Meminta Sesuatu Namun Belum Dikabulkan, Begini Kata Ustad Abdul Somad
Nyaris saja rencana mereka berjalan mulus, namun begitu mereka membuka ruangan tempat Rasul dimakamkan, tiba-tiba tanah terbelah menjadi dua, mereka pun terperosok ke dalam.
Dengan serangkaian percobaan pencurian ini, kerajaan arab saudi memberikan pengamanan khusus area makam Nabi Muhammad.
Untuk diketahui makam Rasulullah SAW dibatasi oleh pagar tinggi berwarna keemasan yang berhias kaligrafi. Pembatas pagar emas merupakan sisi depan dari ruang kamar bagian dalam yang menampung makam Nabi SAW dan dua sahabatnya.
Nabi SAW dimakamkan di rumah Aisyah, tempat dia tinggal saat wafat. Aisyah tinggal di rumah kecil nan sederhana di samping masjid. Rumah Aisyah dan Hafsa terletak di dalam Kamar Suci tersebut dan berdekatan satu sama lain. Mereka biasa berbicara satu sama lain dari rumah mereka sendiri.
Terdapat lubang untuk mengintip ke dalam Kamar Suci tersebut, namun makam Nabi SAW tidak terlihat. Lubang terbesar ada di sebelah kiri yang lurus menghadap makam Nabi SAW. Lubang tengah menghadap makam Abu Bakar, dan lubang kanan menghadap makam Umar.