Dalam jurnal penelitian berjudul Komunikasi Transendental Praktisi Supranatural dengan Khodam untuk Penyembuhan Penyakit Medis dan Non Medis (2020) oleh Genik Puji Yuhanda, kemampuan manusia berkomunikasi dengan alam gaib atau jin dikenal dengan istilah pemanfaatan khodam.
Khodam adalah gambaran umum dari hubungan manusia dengan jin. Seseorang yang memiliki khodam adalah dianggap memiliki kemampuan berkomunikasi dengan jin. Di Indonesia, fenomena apa itu khodam masih banyak dipercayai dan diterapkan untuk kepentingan duniawi.
Apa itu khodam baik atau berbahaya? Diungkap dalam kajian penelitian yang ditulis oleh Genik, apa itu khodam keturunan atau leluhur itu dianggap baik terutama ketika itu mampu menyelesaikan berbagai masalah.
Istilah khodam secara bahasa berasal dari bahasa Arab, apa itu khodam adalah memiliki arti pembantu. Khodam digambarkan sebagai sosok dari kalangan jin. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan jin adalah makhluk halus yang diciptakan dari api.
Khodam adalah kemampuan yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah bagi manusia, ini yang dipercayai oleh kebanyakan orang. Wujud kodam pun bermacam-macam.
Apa itu khodam pendamping atau leluhur bisa berupa khodam macan putih, khodam macan kumbang, kodam naga, khodam jin qorin, khodam ular, khodam buaya putih, khodam ratu, khodam harimau loreng, khodam nenek tua, khodam singa api, khodam buto ijo, khodam wesi kuning, khodam merah delima, khodam singo barong, khodam keris semar mesem, khodam idu geni sabdo dadi, dan masih banyak lagi.
Berbagai macam wujud khodam yang dipercayai oleh masyarakat Indonesia, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber disebut memiliki kemampuan penyembuh hingga memiliki kemampuan pengasihan.
Apa itu khodam dalam Islam, ditengahi dengan pendapat yang berbeda-beda. Ada pendapat yang memperbolehkan manusia memiliki khodam pendamping untuk dimanfaatkan dan ada pendapat yang tidak memperbolehkan karena berisiko menyesatkan manusia.
Dalam buku berjudul Kumpulan Tanya Jawab Keagamaan oleh Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, memelihara khodam dalam Islam hukumnya boleh selama pelakunya disiplin syariat dan tidak menimbulkan dharar atau perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Sementara itu, hukum memiliki apa itu khodam pendamping atau leluhur bisa berubah haram jika pelakunya fasik atau keluar dari ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Terlebih jika perbuatan pemanfaatan khodam dapat menimbulkan dharar syar’i dan tidak memberikan manfaat sama sekali.
Apa itu khodam bisa dipahami dengan pendampingan manusia oleh jin sebagai makhluk gaib. Banyak orang menyebut seseorang yang memiliki khodam, berbeda dengan mereka yang tidak memiliki khodam dalam dirinya.
Dalam buku berjudul Ilmu Mistik Kejawen: Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa oleh Petir Abimanyu, ada enam cara mengetahui seseorang memiliki khodam atau tidak. Khodam pendamping atau leluhur bisa dilihat dari tanda atau ciri-ciri khusus, sebagai berikut:
1. Terlihat dari Pola Pikir
Cara mengetahui seseorang memiliki khodam atau tidak adalah memperhatikan pola pikirnya. Mereka yang memiliki khodam punya pola pikir lebih dewasa dari usianya.
Seorang anak atau remaja umumnya memiliki pola pikir yang belum dewasa dan keras kepala. Ini berbeda dengan pemilik khodam, mereka dapat memiliki pemikiran layaknya orang dewasa yang bijaksana.
2. Terlihat dari Kepekaan Batin