NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy adalah pemimpin kabilah ‘Daus’ pada masa jahiliah. Dia adalah salah satu sosok pemuka Arab yang berpengaruh, dan salah seorang tokoh yang terhormat.
Tungku tidak pernah diturunkan dari perapian baginya, dan tidak ada pintu yang tertutup baginya. Ia gemar memberi makan orang yang lapar, memberi rasa aman bagi orang yang ketakutan dan melindungi orang yang memohon perlindungan.
Ditambah lagi dia adalah sosok yang beradab, cerdas dan pintar. Ia adalah seorang penyair yang memiliki perasaan yang peka dan lembut. Dia amat mengerti dengan manis dan pahitnya pembicaraan, sehingga kalimat yang diucapkannya mengandung bobot magis bagi yang mendengarnya.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi: Anas bin Malik yang Mendapat Asuhan Langsung dari Nabi Muhammad
Al Thufail meninggalkan rumah tinggalnya di Tihamah menuju Mekkah. Kala itu pergumulan masih terus berlangsung antara Rasulullah Saw dengan para kafir Quraisy. Masing-masing pihak membutuhkan pendukung dan sahabat.
Rasul Saw berdo’a kepada Tuhannya dan yang menjadi senjata Beliau adalah keimanan dan kebenaran. Sedang kafir Quraisy menentang dakwah Rasul dengan segala jenis senjata, dan mereka berusaha menghalangi manusia dari Beliau dengan cara apapun.
Al Thufail mendapati dirinya telah berada dalam peperangan itu tanpa persiapan apapun dan ia turut serta di dalamnya tanpa sengaja. Ia tidak datang ke Mekkah dengan tujuan ini, dan tidak ada dalam benaknya urusan Muhammad dan Quraisy.
Dari sini maka dimulailah sebuah hikayat yang tak pernah terlupa bagi Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy.