DC ini biasanya akan mengunjungi debitur yang memiliki jumlah pinjaman yang besar, dan berdomisili di wilayah perkotaan besar, seperti Jabodetabek.
BACA JUGA:Truk Pengangkut Semen Masuk Jurang di Rejang Lebong, Satu Korban Tewas Terjepit
Selain DC lapangan, risiko lain yang patut diwaspadai adalah penyebaran data pribadi. Dalam ulasannya, @KP Cahnel menyampaikan bahwa data yang diunggah pengguna saat pengajuan pinjaman, seperti kontak, alamat, hingga akses ke ponsel, berpotensi diberikan ke pihak ketiga, yakni pihak penagih utang.
Inilah mengapa sangat penting untuk memeriksa kebijakan privasi dan keamanan data saat menggunakan aplikasi pinjaman online.
Jangan hanya tergiur oleh kemudahan pencairan atau limit besar, tetapi abaikan potensi pelanggaran privasi.
“Namun, buat kalian yang galbay, jangan takut, kalian tidak sendiri dan masih banyak yang juga menagalami galbay. Jangan sampai kalian depresi dan merusak diri sendiri. Bayar secara pelan-pelan saja, utarakan mengenai kondisi keuangan kalian jika memang mendapatkan kunjungan dari DC lapangan,” tutup @KP Cahnel.
BACA JUGA:Ketua Komisi Kejaksaan RI Bersama Kajati Geruduk Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara, di Bengkulu
Putri Nurhidayati