Bacaannya Tartil
Hendaklah Muadzin membaca adzan dengan tartil dengan cara melambatkan bacaan adzan dan mempercepat bacaan iqomah.
Suci dari hadas
Muadzin suci dari hadas besar dan hadas kecil. menurut ulama syafi’iyah Muadzin yang tidak dalam keadaan suci hukumnya sah tetapi makruh. menurut ulama Hanafiyah, Imam Ahmad dan lain-lain, bahwa Muadzin yang tidak dalam keadaan suci hukumnya sah dan tidak makruh.
BACA JUGA:Jangan Malas jika Diminta Adzan, Berikut Keutamaan Pahala Seorang Muadzin
Suci dari najis
Badan dan pakaian Muadzin harus suci dari najis
Berdiri di tempat tinggi
Hendaklah Muadzin berdiri di suatu tempat yang tinggi agar lebih dapat didengar oleh orang banyak. Jika ditempat Adzan terdapat pengeras suara, maka Muadzin hendaknya menggunakan pengeras suara tersebut.
Menghadap kiblat
Pada saat mengumandangkan adzan dan iqomah Muadzin menghadap kiblat. Hal ini di katakan juga oleh Ibnu Mundzir bahwa menghadap kiblat ketika adzan adalah termasuk sunah, karena semua Muadzin Rasulullah ketika adzan menghadap kiblat. Jika Muadzin melaksanakan adzan tidak menghadap kiblat, adzannya tetap sah tetapi makruh.