"Masyarakat mengeluh, karena hanya tempo satu hari setelah BBM jenis Bio Solar di suplai Pertamina, keesokan harinya sudah habis. Usut punya usut, ternyata bio solar yang disuplai sebanyak 8 ton itu, setengahnya dibeli para pengunjal dengan menggunakan jerigen," ujar Kasubdit.
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp1,5 Juta Tersedia Buat Kamu, Buruan Ikuti Triknya di Sini
Sementara itu, Kanit 2 Tipidter Kompol M. Syahir Fuad menambahkan bahwa sistem pembelian dilakukan para pengunjal ini menggunakan QR Barcode.
Agar mendapatkan stok BBM yang banyak, barcode ini tidak hanya satu, namun ada beberapa barcode yang memang disiapkan.
Pengusulan penerima bantuan ini ada yang diajukan ke kepala desa, ada juga yang menggunakan data keluarga.
BACA JUGA:Info Lengkap Pembiayaan KUR Mandiri 2023 Plafon Rp 50 Juta Angsuran Rp 1 Jutaan
"Sejatinya bantuan untuk mendapatkan barcode pembelian BBM subsidi yang diajukan via Kepala Desa ini peruntukannya untuk usaha pertanian skala menengah ke bawah, namun disalahgunakan dan dijual ulang oleh 3 pengunjal kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan. Per jerigen mereka biasanya jual seharga Rp 330 ribu," katanya.
Mayoritas mereka dapat untung Rp 4.200 per/liter dengan membeli bio solar subsidi seharga Rp 6.800 per/liter di SPBU.
Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan saat penangkapan berupa:
BACA JUGA:Kisah Mualaf Para Pembenci Islam, Awalnya Mau Menghancurkan Islam kemudian Memutuskan Mualaf
1. 19 Jerigen dengan total bio solar sebanyak 690 liter.