NASIONAL, RBTVDISWAY.ID - Sekarang ini, fenomena pengoplosan tengah marak terjadi.jika sebelumnya BBM jenis Pertamax yang dioplos, tapi kini baru terjadi pada bahan pangan.
Praktik kecurangan dalam distribusi bahan pokok kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, isu yang mencuat adalah soal beras oplosan, yaitu praktik menjual beras kualitas biasa dalam kemasan premium.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dukung Penuh UKJ AJI: Kominfo Harap Jurnalis Makin Profesional dan Etis
Dugaan tersebut mencuat setelah Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan terhadap puluhan merek beras yang beredar luas di pasaran.
Dilansir dari kanal YouTube Antara News, Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helmy Santika, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 26 merek beras.
Pemeriksaan tersebut dilakukan pada Kamis, (10/7/2025), sebagai tindak lanjut atas temuan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, yang sebelumnya telah mengungkap adanya praktik curang dalam produksi dan pemasaran beras premium.
Temuan ini cukup mengejutkan. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan bahwa 14 dari 26 merek beras tersebut berasal dari empat perusahaan besar, yang selama ini dikenal sebagai pemain utama dalam industri beras nasional.
BACA JUGA:Keutamaan Zikir Malam Sebelum Tidur yang Menenangkan Jiwa
Praktik pengoplosan ini merugikan masyarakat karena mereka membayar harga premium untuk produk dengan kualitas standar atau bahkan di bawahnya.
Daftar Merek Beras Ilegal
Berikut beberapa merek beras yang masuk daftar pemeriksaan Satgas Pangan:
- Wilmar Group
- Food Station Tjipinang Jaya
- Belitang Panen Raya (BPR)
- Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)