
NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Konsumsi beras oplosan bisa merusak organ dalam? Ini ciri beras oplosan, jangan sampai tertipu!
Nasi putih menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di tanah air. Bukan soal harganya yang murah dan mudah didapat, namun nasi putih termasuk salah satu sumber energi utama tubuh.
Kandungan nutrisi nasi putih juga baik untuk kesehatan dan bermanfaat bagi tubuh.
BACA JUGA:Daftar Merek yang Terindikasi Beras Oplosan Hasil Temuan Satgas Pangan Polri
Namun, belakangan ini masyarakat diresahkan dengan adanya kasus beras oplosan yang disamarkan dengan penampilan yang hampir menyerupai yang asli.
Kasus beras oplosan yang mencuat kembali di akhir-akhir ini menjadi peringatan penting bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan pangan.
Praktik curang beras oplosan diduga dilakukan dengan cara mencampurkan beras yang berkualitas rendah dengan bahan lain. Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa oknum tega mencampur beras tersebut dengan bahan yang diduga mengandung zat kimia yang berbahaya.
Praktik ini bukan tanpa tujuan, tentu cara ini digunakan untuk meraup keuntungan yang lebih, namun menyiksa konsumen yang bahkan dengan rela membeli berass tersebut dengan harga yang tinggi.
BACA JUGA:Kapal Pertamina Muatan Biosolar 2.165 KL Berhasil Sandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu
Lantas, apa bahaya dan ciri-ciri dari beras oplosan ini?
Bahaya dan Ciri-Ciri Beras Oplosan
Agar tidak tertipu, maka kamu dapat meneliti beras untuk konsumsi sehari-hari dengan memahami beberapa ciri yang bisa dicurigai. Hal ini juga bertujuan agar konsumsi beras tersebut tidak membahayakan diri, berikut penjelasan lengkapnya:
- Bahaya Mengonsumsi Beras Oplosan bagi Kesehatan
Mengonsumsi beras oplosan tidak hanya menipu dari sisi kualitas, tetapi juga mengandung risiko serius terhadap kesehatan, terutama jika zat-zat kimia digunakan dalam pengolahan. Berikut beberapa dampak buruk yang mungkin ditimbulkan:
1. Kerusakan organ dalam, terutama ginjal dan hati akibat paparan zat kimia seperti pemutih atau pengawet.
2. Gangguan pencernaan, termasuk diare, mual, dan sembelit karena kontaminasi atau kualitas beras yang buruk.
3. Paparan zat karsinogenik yang berpotensi menyebabkan kanker jika beras mengandung pemutih atau pewarna buatan.
4. Gangguan hormon, terutama jika bahan kimia mempengaruhi sistem endokrin.
5. Cacat janin, jika dikonsumsi oleh ibu hamil karena beberapa zat kimia berbahaya dapat memengaruhi perkembangan janin.