Heboh Dugaan Beras Oplosan, Polda Bengkulu Ambil Sampel untuk Diuji

Rabu 16-07-2025,18:44 WIB
Reporter : Adrian M Yusuf
Editor : Purnama Sakti
 Heboh Dugaan Beras Oplosan, Polda Bengkulu Ambil Sampel untuk Diuji

BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Pasca temuan satgas pangan Polri tentang beras oplosan yang dikemas menjadi beras premium, saat ini personel Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Bengkulu masih menunggu hasil dari pengujian.

Untuk diketahui, dugaan ini terungkap setelah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu mengumumkan sejumlah beras yang diduga beras oplosan. Bahkan akibat dari peristiwa ini Andi Amran juga menyampaikan jika kerugian masyarakat mencapai Rp 99 triliun setiap tahunnya.

BACA JUGA:Walikota dan Kanwil BPN Bengkulu Upayakan Warga Terlanjur Tempati Tanah Negara Dapat Sertifikat

Selain dari kualitas yang buruk, diduga isi beras dalam kemasan tersebut juga dikurangi demi meraup keuntungan yang besar.

Kasubdit Indagsi Polda Bengkulu, AKBP. Haerudin menyampaikan pihaknya saat ini sudah mengambil sampel dari beras yang diduga dioplos dan sudah mengajukan untuk dilakukan pengujian.

BACA JUGA:Tepati Janji Gubernur Helmi, Ambulans Gratis Telah Terparkir di Balai Raya Semarak Bengkulu

"Saat ini kita sudah mengambil beberapa sampel produk beras dan sudah mengajukan untuk dilakukan pengujian beras premium yang ada di Bengkulu," ungkapnya saat ditemui rbtv.disway.id di ruangan kerjanya, Rabu (16/7).

Ditambahkan AKBP Haerudin, dalam temuan satgas pangan Polri sebanyak 26 merek beras premium yang diduga dioplos, namun untuk di Polda Bengkulu hanya sebagian yang dilakukan pemeriksaan dan pengujian lantaran sebagian beras premium tersebut tidak ada di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Pastikan Kembali Keabsahan, Kajari Seluma Cek 2 Titik Aset Mantan Bupati Murman Efendi

"Tidak semua yang diduga dioplos ada di Bengkulu, jadi hanya yang ada aja kita lakukan pengecekan dan pengujian," pungkasnya.

Kasubdit indagsi juga menyampaikan agar masyarakat Provinsi Bengkulu dapat meningkatkan kewaspadaan dan cermat saat membeli beras, lantaran beras oplosan tersebut dikemas menjadi beras premium yang tidak sesuai dengan mutu standar.

 

Adrian M yusuf

Kategori :