1. Meri Hariyanto sebagai pengawas SPBU
2. Tedi Utoyo sebagai operator spbu yang melayani penjualan BBM
3. Piswandi sebagai kasir SPBU yang menerima pembayaran pembelian bio solar dan fee 20 ribu per jerigen.
4. Siti Nurlika sebagai kasir SPBU yang mengumpulkan fee untuk dibagi ke karyawan spbu.
BACA JUGA:Rumah di Desa Batu Lambang Terbakar saat Ditinggal Pemilik
Kanit unit 2 subdit Tipidter Kompol M.Syahir Fuad menerangkan, dua orang pengepul BBM subsidi ini memang membeli bbm dengan menggunakan barcode. Barcode didapat dengan menggunakan data relasi dan pihak keluarga.
"Mereka ini antrenya malam hari hingga subuh, untuk sekali antre mengunjal BBM jenis bio solar, masing-masing pelaku bawa QR Barcode hingga 6 lembar,” ujar Kompol. Fuad.
Dua pengepul ini pun diketahui membohongi Kades untuk mendapatkan surat keterangan desa untuk membeli bbm subsidi.
BBM yang seharusnya diperuntukan kebutuhan pertanian ternyata dijual ulang. Untuk per jerigen kapasitas 30 liter, kedua pengepul membayar kepada SPBU sebesar 260 ribu dan dijual lagi dengan harga Rp 330 ribu.
BACA JUGA:Apa yang Dikerjakan Tuhan Sekarang? Abu Nawas Tahu Jawabannya
2 Orang Pembeli BBM Subsidi Pakai Jerigen yang Diamankan: