BACA JUGA:Petugas Temukan Jerigen, Botol Isi Beras dan Batu Lontar di Koper CJH Bengkulu
Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab,“Wahai saudara, diamlah. Demi Allah, seandainya Allah datangkan lautan, niscaya laut tersebut akan menenggelamkanku atau gunung api yang pasti aku akan terbakar atau dijatuhkan langit kepadaku yang pasti akan meremukkanku. Aku tidak akan mengatakan apapun kecuali rasa syukur.”
Aku kembali bertanya, “Bersyukur atas apa?”
Laki-laki pemilik kemah itu menjawab lagi, “Tidakkah engkau melihat Dia telah menganugerahkan aku lisan yang senantiasa berdzikir dan bersyukur. Di samping itu, aku juga memiliki anak yang waktu sholat ia selalu menuntunku untuk ke masjid dan ia pula yang menyuapiku. Namun sejak tiga hari ini dia tidak pulang kemari. Bisakah engkau tolong carikan dia?”
BACA JUGA:Cincin Hilang Dalam Rumah Tetapi Abu Nawas Cari di Luar Rumah, Ternyata Dia Punya Alasan Khusus
Aku pun menyanggupinya dan pergi untuk mencari anaknya. Setelah beberapa saat mencari, aku mendapati jenazah yang sedang dikelilingi oleh singa. Ternyata anaknya laki-laki itu sudah dimakan oleh singa.
Aku pun bingung bagaimana caraku untuk mengatakannya kepada laki-laki pemilik kemah itu. Aku pun kembali dan berkata kepadanya,
“Wahai saudaraku, sudahkah engkau mendengar kisah tentang Nabi Ayub?”
BACA JUGA:Astaghfirullah, Dosa Kecil Bisa Menjadi Dosa Besar, Pahami Baik-baik 4 Penyebabnya Ini