Perangkat Desa Terdaftar Dalam Dapodik tapi Tidak Pernah Mengajar, Ternyata Anak Kepala Sekolah

“Saat ini memang yang bersangkutan masih aktif sebagai perangkat desa hingga saat ini. Dan sejak 2016 yang bersangkutan sudah menjadi anggota perangkat desa. kemudian saya juga menyayangkan kejadian ini, sehingga saya merasa dibohongi” ungkap Kades.

BACA JUGA:Festival Tabut Bengkulu 2025, Diisi Berbagai Perlombaan, Pemprov Undang Menteri hingga Kedutaan

Dugaan pencatatan ini juga menimbulkan pertanyaan publik terkait mekanisme validasi data pendidikan, khususnya dalam sistem Dapodik yang menjadi basis utama kebijakan pendidikan nasional.

 

Pihak Dinas Pendidikan Mukomuko setempat dikabarkan juga telah turun tangan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut serta mengevaluasi sistem penginputan data agar kejadian serupa tidak terulang.

BACA JUGA:Ketentuan dan Kuota SPMB Kota Bengkulu 2025 untuk Jenjang SMP, Disiapkan Posko Pengaduan

Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten mukomuko melalui Kasi Ketenagaan SD dan SMP, Kristina mengatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari sekolah dan sedang melakukan evaluasi serta pemeriksaan terhadap sistem pendataan Dapodik di sekolah tersebut.

“Dari keterangan Kepsek SDN 01 Air Rami memang adanya kekeliruan dari mereka, kemudian atas kelalaian kepsek tersebut, kita sanksi tegas dengan memberikan surat teguran sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegasnya.

BACA JUGA:Tiga Saudara Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Mega Mall, Kejati Bengkulu Telusuri Aset 6 Tersangka

Lanjut Kristina, ia mengimbau kepada seluruh kepala sekolah di wilayah kerjanya untuk memperketat kontrol terhadap operator Dapodik dan selalu memastikan setiap data yang diunggah telah melalui verifikasi dan sesuai dengan fakta di lapangan.

 

“Mengelola data Dapodik bukan sekedar administratif, tapi menyangkut kebijakan, anggaran, dan kredibilitas lembaga pendidikan. Ini bukan hal sepele,” tegas kristina.

 

Dwi Anggi Saputra

Sumber: