Putin Tetap Teguh Hadapi Ultimatum Trump, Perang Ukraina Masih Jadi Prioritas Utama Kremlin
Presiden Amerika Serikat--
Trump menegaskan bahwa keputusan ini akan diambil demi menekan sumber pendanaan perang Rusia, sehingga Kremlin tidak lagi memiliki ruang untuk melanjutkan invasi.
BACA JUGA:Pinjaman Kredit Serbaguna Mandiri Bisa Wujudkan Pernikahan Impian, Ini Syaratnya
Risiko Hubungan Diplomatik
Kabar dari Kremlin menyebutkan, Putin sadar betul bahwa ultimatum tersebut membawa risiko besar terhadap hubungan Rusia–Amerika.
Namun, ia menilai bahwa mundur dari medan perang justru akan melemahkan posisi Rusia secara global.
Bagi Putin, mempertahankan dan memperluas pengaruh di Ukraina adalah kunci dari keamanan nasional dalam jangka panjang.
Sementara itu, Trump dalam konferensi pers di Washington pada Selasa, 5 Agustus 2025, mengatakan bahwa keputusan final mengenai tarif 100 persen akan diumumkan setelah pertemuan resmi dengan pihak Moskow.
“Kita akan lihat apa yang terjadi dalam waktu dekat,” ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa pertemuan tersebut akan menjadi penentu langkah AS selanjutnya.
BACA JUGA:Di Pati Viral Pajak Naik 250%, di Bengkulu Gubernur Helmi Hasan Malah Turunkan Pajak
Misi Diplomasi di Tengah Ancaman
Menjelang berakhirnya tenggat waktu ultimatum, Trump mengirimkan utusan khusus, Steve Witkov, ke Rusia.
Witkov dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Kremlin untuk membicarakan peluang gencatan senjata.
Pertemuan ini dianggap krusial, mengingat situasi di medan tempur terus memanas dan retorika ancaman dari kedua belah pihak semakin intens.
Dunia Menunggu Keputusan Besar
Kini, dunia menantikan hasil dari pembicaraan yang akan berlangsung. Apakah Putin akan mengendurkan ambisinya demi menghindari sanksi ekonomi yang lebih berat, atau justru memperkuat serangan demi mencapai tujuan strategisnya?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


