Kupas Tuntas Penyakit Mobil Panther, Tangguh tapi Tetap Punya Kelemahan
Apa saja yang menjadi kelemahan mobil Isuzu Panther?--
Mesin Diesel Masih Konvensional
Mesin Panther dikenal awet, tapi tetap saja penggunaan mesin konvensional tanpa teknologi modern jadi penyakit Panther yang cukup disayangkan. Mesin terasa kurang responsif dan lebih berisik dibanding mesin diesel masa kini.
Tidak Menggunakan Commonrail
Ketiadaan sistem commonrail di mesin Panther jadi penyakit Panther yang sering dikritik. Padahal teknologi ini bisa membuat mesin lebih efisien dan ramah lingkungan. Namun, mesin lama ini tetap dicintai karena mudah diperbaiki.
BACA JUGA:Kembalinya Sang Legenda Jalanan, Intip Fitur dan Keunggulan Isuzu Panther 2025 dan Keunggulannya
Getaran Mesin Masih Terasa Kuat
Selain suara, getaran mesin diesel konvensional Panther juga masih cukup kuat terasa di dalam kabin. Ini termasuk penyakit Panther yang memengaruhi kenyamanan berkendara, apalagi untuk perjalanan jauh.
Konsumsi BBM Irit tapi Kurang Bertenaga
Walau terkenal irit, tenaga yang dihasilkan mesin Panther terbilang rendah. Ini jadi penyakit Panther karena akselerasinya terasa lambat, apalagi saat membawa beban penuh.
BACA JUGA:Jangan Panik! Begini Cara Buang Angin Pompa Solar Isuzu Panther
Suspensi Belakang Kurang Nyaman
Suspensi belakang Panther terasa keras jika hanya sedikit penumpang. Ini dianggap penyakit Panther karena bikin penumpang merasa cepat capek di perjalanan panjang.
Walau punya beberapa penyakit Panther, mobil ini tetap layak dipertimbangkan. Selama tahu titik lemahnya, kamu bisa mengantisipasi dan menjaga performa Panther tetap prima. Dengan perawatan yang benar, penyakit Panther bisa diminimalkan dan mobil tetap jadi andalan.
Tianzi Agustin
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


