Iklan RBTV

Tertusuk Ekor Ikan Pari, Nelayan Seluma Meninggal Dunia

Tertusuk Ekor Ikan Pari, Nelayan Seluma Meninggal Dunia

Nelayan asal Seluma meninggal dunia setelah tertusuk ekor ikan pari--

SELUMA, RBTVDISWAY.ID – Seorang nelayan asal Desa Pasar SELUMA Kecamatan SELUMA Selatan meninggal dunia setelah tertusuk ekor ikan pari.

Nelayan yang dimaksud, Tarmizi (58), yang diketahui merupakan adik dari Kades Pasar Seluma, Yus Sukardi.

Keterangan Kades Yus Sukardi, sebelumnya almarhum mencari ikan di pesisir pantai dengan menggunakan pancing rawai.

Kronologis kejadian bermula saat almarhum berangkat memancing di pinggiran pantai menggunakan pancing rawai pada Kamis, 10 Juli 2025.

BACA JUGA:Dafa Arya Korban Tenggelam di Jenggalu Ditemukan Minggu Pagi

Almarhum berangkat memancing sekitar pukul 10.00 WIB seorang diri. Kemudian saat pancingnya tersangkut ikan pari berukuran besar dan berbobot sekitar 50 kilogram, korban berusaha menarik pancingnya ke darat.

Kemudian almarhum meminta bantuan warga Desa Rawa Indah Kecamatan Ilir Talo yang kebetulan melintas di lokasi mengendarai sepeda motor, untuk membantu memegang pancing rawainya. Almarhum lantas berusaha mendaratkan pancing rawainya yang telah tersangkut ikan pari.

Nahas saat berusaha mendaratkan ikan pari berukuran besar itu, ombak datang menerjang pancing rawainya beserta ikan pari yang kemudian menimpa almarhum.

BACA JUGA:Primbon Jawa Orang yang Lahir 13 Juli, Disarankan Jangan Bepergian Jauh dan Menanam Bambu

Diduga saat ikan pari menimpa almarhum, ekor pari yang berbentuk seperti taji bergerigi, memecut bagian perut almarhum.

"Almarhum saat itu pergi memancing seorang diri dengan menggunakan pancing rawai di pinggiran pantai berjarak sekitar 1 km dari lokasi wisata Pantai Pasar Seluma. Waktu itu pancingnya tersangkut ikan pari berukuran besar, waktu mau ditarik ke darat ombak datang dan ikan pari menimpa badannya, dan taji ekor pari memecut dan menusuk bagian perut adik saya ini," terang Yus Sukardi, Kades Pasar Seluma.

Almahur yang terluka di bagian perut kemudian meminta bantuan warga yang sedang memegang pancing rawainya, dan kemudian diantar pulang ke rumah dan ke dibawa ke rumah bidan desa.

Korban yang terus mengalami pendarahan di bagian perut, kemudian dibawa ke RSUD Tais sebelum akhirnya dirujuk ke RSHD Kota Bengkulu pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB, karena mengalami penurunan kesadaran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: