Kesaktian Bung Karno Punya Pusaka Minak Jinggo, Simak Juga 4 Guru Spiritualnya

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno merupakan pemimpin yang sangat karismatik. Bung Karno dikenal hingga mancanegara. 

Kekaguman terhadap Bung Karno tidak lekang oleh waktu. Kekaguman terhadap Bung Karno tidak datang dari dalam negeri saja, tapi hingga mancanegara. 

Beliau dikenal sebagai lelaki yang memiliki karisma. Selama perjalanannya menjadi presiden, Bung Karno kerap dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis.

Banyak yang menduga kalau Bung Karno memiliki karomah serta benda pusaka yang digunakan selama perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia.

BACA JUGA:Buang Jauh Rasa Cinta pada Dunia, Karena saat Kiamat Nanti Seperti Ini Kondisi Manusia

Meski dikenal dengan gaya kepemimpinan yang luar biasa hebat, Bung Karno selalu saja dalam perjalanan hidupnya memiliki musuh yang tidak suka padanya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya upaya pembunuhan lebih dari tujuh kali ditujukan kepadanya. 

Namun secara ajaib dan dilindungi Allah SWT, semua rencana buruk tersebut tidak ada yang berhasil. Sebagian masyarakat percaya bahwa ini tidak terlepas dari ajian dan pusaka yang dimiliki Bung Karno.

Salah satu ajian yang diduga dimiliki oleh Bung Karno yakni ajian Lembu Sekilan. Konon ajian sakti ini dahulu juga dimiliki oleh Patih Gajah Mada, sehingga membuat Bung Karno sulit dibunuh.

Itulah mengapa, masyarakat menganggap lolosnya Bung Karno dari berbagai upaya pembunuhan bukanlah sekadar keberuntungan belaka.

Barang siapa yang memiliki ajian Lembu Sekilan ini, maka dipastikan tembakan peluru bisa meleset meski dalam jarak satu jengkal.

BACA JUGA:Ujian Abadi Harta, Tahta dan Wanita, Pilih Mau Celaka atau Berbalas Surga

Tidak hanya ajian Lembu Sekilan saja, salah satu pusaka yang diduga dimiliki oleh Bung Karno adalah pusaka Wesi Kuning.

Sebagian orang percaya, pusaka ini hanya seukuran lidi sehingga bisa dimasukkan ke dalam kantong baju dan sering dibawa oleh Bung Karno kemanapun dirinya pergi.

Sumber: