Iklan RBTV Dalam Berita

Kisah Jenderal Soedirman, Selalu Menjaga Wudhu Saat Berperang, Punya 3 Julukan dan 3 Jimat

Kisah Jenderal Soedirman, Selalu Menjaga Wudhu Saat Berperang, Punya 3 Julukan dan 3 Jimat

Jenderal Soedirman--

Dilansir dari kanal Youtube Matahatipemuda, berikut kisah kesaktian dan jimat yang dimiliki Jenderal Sudirman.

Disaat Indonesia kembali didatangi oleh pasukan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948. Saat itu Belanda mulai menyerang pangkalan udara Maguwo di Kota Yogyakarta, yang saat itu menjadi ibukota Indonesia.

Mereka berhasil menguasai Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948. Karena Belanda terus-menerus melakukan serangan pada tanggal 22 Desember 1948, Jenderal Sudirman memutuskan untuk meninggalkan Kota Yogyakarta untuk memulai perang gerilya.

BACA JUGA:Pinjol Resmi OJK, Ini 5 Langkah Mudah Pinjam Rp20 Juta di Tunaiku Langsung Cair

Sebenarnya saat itu Jenderal Sudirman sedang mengalami sakit TBC yang membuat paru-parunya hanya berfungsi 50 persen.

Karena itulah Presiden Soekarno menyarankan agar Jenderal Sudirman beristirahat. Ia terbujur sakit dan Presiden Soekarno juga menyarankan agar tidak melakukan perang gerilya.

Namun meskipun dirinya sakit parah bagi Jenderal Sudirman tidak ada kata menyerah. Ia adalah orang yang gigih pendirian dan berusaha secara maksimal meskipun kondisinya menyulitkan.

Singkat cerita akhirnya Jenderal Sudirman melakukan misi perang gerilya yang berlangsung pada akhir Desember 1948 hingga awal Juli 1949.

Gerilya adalah cara berperang dengan sembunyi-sembunyi dan menyerang secara tiba-tiba.

Selama perang gerilya, pasukan yang dipimpin Jendral Sudirman melakukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi.

Selain berbagai strategi untuk memecah konsentrasi Belanda, perang gerilya juga merupakan respon Indonesia atas agresi militer kedua yang dilancarkan oleh Belanda. Sesampainya di Kota Kediri, pasukan Belanda tiba-tiba menemukan persembunyian Jenderal Sudirman.

Kelompoknya diketahui bahwa keberadaan Jenderal Sudirman ini rupanya dilaporkan oleh salah seorang prajuritnya yang berkhianat.

Karena keberadaan dirinya sudah diketahui oleh Belanda, dalam keadaan yang sangat genting Jenderal Sudirman lantas mengajak para prajuritnya untuk menggelar dzikir bersama.

Seketika itu Jenderal Sudirman mengatakan kepada prajuritnya. “Mari kita berdzikir agar diberi pertolongan Allah SWT. Jangan sekali-kali di antara tentara kita ada yang menyalahi janji menjadi penghianat nusa bangsa dan agama. Kalian harus senantiasa ingat bahwa perjuangan selalu memakan korban. Jangan sekali-kali kita membuat rakyat menderita," katanya.

Akhirnya Jenderal Sudirman dan para pasukannya melaksanakan dzikir bersama-sama waktu itu. Anehnya tidak ada satupun pasukan Belanda yang mempercayai sang penghianat bangsa Indonesia itu mengenai identitas Jenderal Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: