Bengkulu Ditukar dengan Singapura
--
Dalam perjanjian tahun 1695 itu dimuat perjanjian khusus untuk Pangeran Selebar, di mana ditentukan bahwa tunjangan yang diberikan kepada putera raja apabila menggantikannya akan diberikan apabila menunjukkan sikap yang tetap setia kepada lnggris.
Tatkala merica di wilayah Kerajaan Selebar mengalami musim paceklik, lnggeris menganggapnya sebagai pengingkaran perjanjian (Dalip dkk., 1983/1984).
BACA JUGA:Tauladan Ini Patut Ditiru dari Ibu Fatmawati
GESEKAN POLITIK EROPA BERDAMPAK DI BENGKULU
Dalam kurun waktu 1756-1763, terjadi peperangan antara Inggris dan Prancis untuk memperebutkan dominasi global.
BACA JUGA:Baru Buka, Funworld Bengkulu Membludak
Peperangan tersebut melibatkan banyak negara yang pada akhirnya mempengaruhi banyak peristiwa besar secara global di kemudian hari. Oleh karena itu, perang ini sering disebut sebagai Perang Besar pertama, yang terjadi sekitar 160 tahun sebelum Perang Dunia I.
Perang tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang tidak dapat diselesaikan setelah Perang Suksesi Austria.
Prusia ingin memperluas dominasinya di Eropa dan di lain pihak, Austria ingin merebut kembali Silesia yang direbut oleh Prusia.
BACA JUGA:Begini Modus Pakwang C4buli Cucu Tiri
Pada waktu bersamaan, tentara Inggris, Perancis, dan Spanyol terlibat dalam peperangan untuk memperebutkan daerah jajahan di daerah Amerika Utara dan Kepulauan Karibia.
Dampaknya, terbentuklah dua persekutuan pada 1756, yaitu persekutuan Inggris dan Prusia serta persekutuan Prancis, Austria, dan Rusia (Marston, 2001).
BACA JUGA:Siswa SD, SMP dan SMA Dapat Rp 2 Juta, Daftar BLT Anak Sekolah Via Online
Perang tujuh tahun di Eropa menyebar ke wilayah lain, terutama di wilayah jajahan negara-negara yang terlibat peperangan. Wilayah jajahan Inggris di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mendapat serangan dari Prancis
Demikian juga dengan Bengkulu sebagai salah satu wilayah yang dikuasai oleh Inggris mendapat serangan gencar dari Prancis yang dilakukan sejak 13 Maret 1760 (Ranni, 1993; Siddik, 1996).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: