Iklan dempo dalam berita

Insinyur Belanda Temukan Batu bara, Itulah Tambang Ombilin yang Pertama di Indonesia

Insinyur Belanda Temukan Batu bara, Itulah Tambang Ombilin yang Pertama di Indonesia

Insinyur Belanda Temukan Batu bara, Itulah Tambang Ombilin yang Pertama di Indonesia--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Saat ini kita tahu hampir setiap wilayah ada tambang batu bara. Namun pernakah kita bertanya, dimana tambang pertama kali ditemukan dan dibuat? Ini jawabannya.

Tahun 1868, seorang insinyur Belanda bernama Willem Hendrik de Greve menemukan adanya batu bara berkualitas tinggi di bawah permukaan tanah saat melakukan survei geologi di Ombilin.

BACA JUGA:Penemuan Benda Paling Misteri di Dunia, Sejarahnya Belum Terpecahkan Sampai Sekarang

Ia kemudian melaporkan temuannya kepada pemerintah kolonial Belanda, yang kemudian mengirimkan tim ekspedisi untuk menginvestigasi lebih lanjut.

Ombilin terletak di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. Kota ini berada di lembah sempit di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, yang dikelilingi oleh beberapa bukit, yaitu Bukit Polan, Bukit Pari dan Bukit Mato.

Selanjutnya tahun 1892, pemerintah kolonial Belanda mulai mengembangkan tambang batu bara di Sawahlunto dengan membangun infrastruktur pendukung. Seperti rel kereta api, jalan raya, jembatan, terowongan, kantor, rumah sakit, sekolah, gereja, masjid, dan permukiman pekerja.

BACA JUGA:Penemuan di Indonesia yang Mengguncang Internasional, Termasuk Lukisan Tertua di Dunia

Tambang ini menggunakan sistem penambangan bawah tanah dengan metode ruang dan pilar. Para pekerja tambang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Mereka bekerja dengan kondisi yang sangat berat dan berbahaya. Banyak pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit akibat debu batu bara.

Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto mencapai puncak produksinya pada tahun 1930, dengan menghasilkan lebih dari 620.000 ton batu bara per tahun.

BACA JUGA:Gubernur Diminta Larang Truk Batu Bara Melintas, Khususnya Siang Hari, Imbas Kemacetan dan Jalan Rusak

Dalam buku Membaranya Batubara: Konflik Kelas dan Etnik Ombilin-Sawahlunto-Sumatera Barat (1892-1996) karya Erwiza Erman, sebelum adanya penemuan minyak dan sumber bahan bakar lain, batu bara punya peran signifikan dalam mendukung berbagai kegiatan perekonomian.

Willem Hendrik de Greeve kembali melakukan eksplorasi di Sumatera Barat di tahun 1872. Namun, ia tewas setelah kecelakaan dalam proses penelitian di Sungai Indragiri.

Penelitian de Greeve dilanjutkan Jacobus Leonardus Cluysenaer dan Daniel David Veth pada 1874. Cluysenaer menulis tiga laporan rinci terkait pengembangan pengelolaan tambang di Ombilin pada 1875 dan 1878.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: