Pekerjaan Anda Masih Mendingan, Ini 10 Pekerjaan dengan Tingkat Stres Paling Tinggi

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Tentu saja harapan setiap orang mendapat pekerjaan yang menyenangkan dan dibayar dengan gaji yang besar. Sayangnya tidak semua orang bisa mendapatkan hal itu.

Cukup banyak orang yang merasakan tingkat stres cukup tinggi ketika berada di lingkungan pekerjaannya. Alasannya karena memang tuntutan pekerjaan yang tidak ringan. 

Ketika pekerja telah merasakan tingkat stres yang tinggi untuk sementara waktu, akan mungkin benar-benar kelelahan dalam bekerja dan membuat ingin membuat surat resign. 

BACA JUGA:10 Pekerjaan yang Paling Membosankan, Cek Apakah Termasuk Pekerjaan Anda Sekarang

Resign sepertinya memang menjadi hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan pekerjaan. Meski begitu, resign tak bisa sembarangan dilakukan. Kamu perlu memikirkan banyak hal sebelum benar-benar mengajukan surat pengunduran diri.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 10 pekerjaan dengan tingkat stres paling tinggi: 

1. Analisis Keuangan 

Seorang analis keuangan bekerja di sebuah bank investasi. Mereka menghabiskan hari kerja mereka menjelajahi data keuangan, yang kemudian mereka gunakan untuk membuat rekomendasi investasi. Ini adalah peran yang merangsang mental yang melibatkan mengidentifikasi Anda akan banyak mengalami stres. 

BACA JUGA:10 Pekerjaan yang Paling Menyenangkan, Nomor 5 Berhubungan dengan Makanan

2. Manajer penjualan 

Manajer penjualan terlibat dalam menjual produk perusahaan kepada klien. Seperti menetapkan sasaran kinerja untuk tim penjualan, dan bertanggung jawab untuk memenuhi sasaran tersebut. 

Hal yang membuatnya stres dari pekerjaan ini ketika penjualan sangat kompetitif dan Anda selalu harus mengikuti perintah, tidak peduli jam berapa. Lalu, gaji Anda mungkin berbasis komisi, yang membuat penghasilan Anda tidak dapat diandalkan bisa membuat lebih stres jika tidak mencapai target meskipun manajer penjualan memperoleh gaji rata-rata yang tinggi. 

BACA JUGA:Apa Itu Virus Nipah? Berikut Kenali Gejala dan Cara Pencegahanya

3. Konselor Kesehatan Jiwa 

Sumber: