Bikin Geger Penduduk, Aksi Abu Nawas Jual Matahari, Guna Mengritik Infrastruktur Negara
--
“Jika baginda turun dan tanya massa yang sekarang berdemonstrasi itu, ketahuilah bahwa mereka akan menjawab buat apa bangun infrastruktur, infrastruktur tidak bisa dimakan. Jadi, jalan-jalan mulus yang baginda bangun selama ini, puluhan bendungan yang baginda banggakan, lapangan terbang, rel kereta api di Korramabad, pasar-pasar di Kirkuk, itu semua percuma, tak bisa dimakan” kata Abu Nawas menjelaskan.
BACA JUGA:Selain Kucing, Ternyata Hewan Ini juga Bisa Membasmi Tikus
Khalifah Harun Al-Rasyid terdiam.
“Baginda bangga tidak korupsi? Anak baginda jual pisang goreng? Itu malah membuat mereka marah dan cemburu. Buat mereka baginda mestinya korupsi agar mereka tak repot-repot lagi bikin isu tak masuk akal, misalnya baginda keturunan Mongolia, baginda memusuhi ulama, baginda membiarkan partai Ba’ts yang sudah dilarang tumbuh lagi, wah pokoknya banyak baginda,”
“Lalu apa hubungannya dengan menjual Matahari?” tanya Khalifah Harun Al-Rasyid.
Abu Nawas kemudian menjelaskan apa yang dianggap Khalifah Harun sebagai prestasi nasional justru dianggap pemborosan dan membebani negara karena mereka terbiasa melihat prestasi yang ada di ruang gelap.
BACA JUGA:Coba Cari Hewan Berkaki Tiga, Ceritanya Abu Nawas Untung Besar karena Hewan Itu
Maka di ruang gelap, gadis cantik tak terlihat, sebatang emas bisa dianggap besi.
“Tapi kalau pun mata mereka tak melihat di ruang gelap, bukankah telinga mereka mendengar, hati mereka terbuka? Bagaimana mungkin mereka menuduhku memusuhi ulama padahal wakilku sekarang adalah ulama besar? Jika pun mereka tak suka aku, bukankah kepada mereka sekarang aku sodorkan ulama yang dulu mereka klaim mereka bela? Mengapa sekarang mereka tinggalkan?”
Abu Nawas kemudian berkata, “Baginda, itulah enaknya melihat dunia di ruang gelap sambil terbalik. Kita bisa menikmati apa yang mereka nikmati selama ini. Baginda tidak capek berpikir rasional?”
BACA JUGA:5 Cara Meningkatkan Tekanan Aliran Air Tandon Agar Keran Mengalir Kencang
Khalifah Harun Al-Rasyid kembali terdiam, Abu Nawas lanjut menjelaskan.
“Percayalah baginda, hanya dengan melihat segala sesuatu di kegelapan, baginda akan paham mengapa selama ini mereka melihat infrastruktur megah, pemerataan pembangunan di daerah tertinggal, semuanya sama sekali tidak berguna karena tak bisa dimakan. Mohon jangan katakan, ‘infrastruktur memang tak bisa dimakan, tapi dengan infrastruktur kita semakin mudah cari makan,’ itu cara berpikir rasional dan normal, paduka,”
BACA JUGA:Tenor Panjang dengan Limit hingga Rp20 Juta, Begini Cara Aktivasi Paylater Livin’ by Mandiri
Massa di depan istana semakin membludak. Khalifah Harun Al-Rasyid masih diam, ia lantas memberi isyarat membenarkan ucapan Abu Nawas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: