Menyayat Hati, Ini Isi Surat Korban Rudapaksa Ayah Kandung

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Kasus asusila yang dilakukan seorang ayah kepada anak kandungnya terjadi di Wilayah Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara. Kasus ini terungkap setelah sang anak menulis di secarik kertas. Surat itu ditujukan kepada ibunya.

Kasus ini cukup menyita perhatian publik, seorang ayah yang seharusnya menjaga sang anak perempuannya dengan penuh kasih sayang, justru tega melakukan tindakan yang membuat semua orang menjadi geram.

BACA JUGA:Ayah Rudapaksa Anak Kandung Ditangkap, Keluarga Menangis Histeris

Bagaimana tidak, pelaku berinisial MA (53), tega menjadikan anak kandungnya sebagai sasaran nafsunya. Bahkan peristiwa ini sudah terjadi sejak 7 tahun lalu, sejak korban duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar hingga sekarang duduk di kelas 1 SMA.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Napal Putih Iptu. Sugeng Prayitno, kasus ini terungkap melalui tulisan pada secarik kertas yang ditulis korban pada Selasa (14/11), sebelum berangkat ke sekolah.

Surat itu ditinggalkan korban di rumah, dan dibaca oleh ibu korban.

“Jadi korban memberanikan diri untuk mengadukan perbuatan ayahnya  ke ibunya, namun melalui surat,” kata Iptu. Sugeng, Rabu (15/11).

BACA JUGA:Anak Lapor Ibunya, Sudah 7 Tahun Diancam Lalu Dibegitukan Ayah Kandungnya

Dalam surat itu korban mengungkap perasaan kecewanya kepada sang ayah. Dia bertanya, bagaimana bisa seorang ayah kandung tega berbuat demikian kepada dirinya yang merupakan sebagai seorang anak.

Dalam secarik kertas itu dengan bahasa jawa, korban juga mengatakan sudah lama dipaksa memenuhi hasrat ayah kandungnya. Korban sudah lama ingin mengungkapkan masalah ini kepada sang ibu, namun korban mengaku takut.

Korban juga mengatakan kepada ibunya melalui surat itu, dia tidak ingin lagi kembali ke rumah selama ayahnya masih ada di rumah. Dia tidak mau lagi menjadi korban pemaksaan ayahnya. 

BACA JUGA:Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar BPJS Kesehatan, Cek juga Daftar Penyakit yang Ditanggung BPJS

Di akhir tulisan itu, korban juga meminta agar sang ibu mengerti perasaannya. Korban juga mengatakan selama ini terpaksa memendam rasa pedihnya, takut menceritakan kepada sang ibu karena tidak tega melihat ibunya menangis. 

Setelah membaca isi surat itu, ibu korban langsung melaporkan apa yang selama ini menjadi penderitaan anaknya ke Mapolsek Napal Putih.

Sumber: