Ini Dasar Harga Sawit Diprediksi Tembus Rp 4.000 per Kilogram
--
BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Harga TBS kelapa sawit diperkirakan akan naik hingga Rp 4.000 per kilogram. Prediksi ini disampaikan Ketua Umum Apkasindo, Gulat Manurung.
Bukan tanpa alasan, Gulat Manurung merincikan prediksinya itu. Kalaupun tidak sampai Rp 4.000 per kilogram setidaknya menurut Gulat, harga TBS kelapa sawit bisa mencapai Rp 3.000 per kilogram
BACA JUGA:Harga Sawit Mahal, Ini Cara Menanam yang Benar, Petani di Sumatera Harus Paham
Penjelasan Gulat, perkiraan kenaikan harga ini dampak program B35 yang diluncurkan pemerintah per 1 Februari ini. Dengan program B35 tersebut, pemerintah mencampurkan solar 35 persen dari bahan bakar nabati (BBN) yang bersumber dari minyak kelapa sawit, sedangkan sisanya 65 persen minyak bumi dari fosil.
“Hitungan saya setelah B35 harga TBS kami akan naik dimulai dari 3.000 rupiah per kg dan akan berangsur naik sampai 4.000 rupiah per kg dan seterusnya,” kata Gulat Manurung.
Gulat juga menjelaskan, sejak April saat pelarangan ekspor CPO dimulai, harga TBS di 22 provinsi sentra sawit berkisar Rp1.800 hingga Rp2.400 per kilogram. Untuk petani swadaya masih di bawah harga pokok produksi (HPP) yakni Rp 2.250 per kilogram. Padahal luas kebun petani swadaya mayoritas (93 persen), kebun petani bermitra itu hanya 7 persen.
BACA JUGA:1 Februari Solar B35, Harga Sawit Diprediksi Rp 4.000 per Kilogram
Prediksi Gulat Manurung ini tentu saja kabar gembira bagi petani sawit di Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan. Karena tiga provinsi tersebut termasuk 10 daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Belum Naik, Ini Penyebabnya
Dilansir dari portal Nusantara62.com, pada Maret 2022 Badan Pusat Statistik merilis daftar provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia tahun 2021. Dalam daftar 10 provinsi tersebut, termasuk Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkululu.
BACA JUGA:Sawit Jadi BBN B100, Petani Sumsel, Jambi dan Bengkulu Bakal Kaya Raya
10 Provinsi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia (dalam ribu ton)
1. Riau dengan produksi 8.629,10
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: