57 Tahun Provinsi Bengkulu: Helmi Hasan, Harapan dan Tantangan
Zacky Antony--
Catatan Zacky Antony, RBTV.DISWAY.ID - Hari ini, 18 November 2025 Provinsi Bengkulu genap berusia 57 tahun. Usia yang cukup matang bagi sebuah provinsi. Dalam rentang waktu tersebut, 11 gubernur sudah memimpin provinsi yang menjadi tempat pengasingan Proklamator Bung Karno.
Mereka Adalah Ali Amin (1968-1974), Abdul Chalik (1974-1979), Soeprapto (1979-1984, 1984-1989), Razie Jahcja (1989 – 1994), Adjis Achmad (1994 – 1999), Hasan Zen (1999 – 2004), Agusrin M Najamudin (2005 – 2010, 2010-2012), Junaidi Hamsyah (2012 – 2015), Ridwan Mukti (2015 – 2017), Rohidin Mersyah (2017 – 2020, 2021-2024) dan Helmi Hasan (2025 – 2030).
BACA JUGA:HUT RBTV ke 16, Bupati Mukomuko, Kapolres dan Sekda Tampil Gagah Bawakan Program Berita
Setiap Gubernur punya kelebihan masing-masing. Dan, sudah pasti juga memiliki kekurangan semasa memimpin. Tidak ada gubernur yang sempurna. Semua punya legacy (warisan) masing-masing. Setiap pemimpin meninggalkan jejak berupa peninggalan program dan hasil kerja.
Pemimpin akan dikenang lewat warisan semasa memimpin. Semua Gubernur sudah berbuat untuk rakyat. Seberapa jauh yang diperbuat bermanfaat bagi rakyat, itu soal lain. rakyat akan menilai sendiri.
Tapi diantara sederet nama-nama Gubernur tersebut, nama Soeprapto begitu melekat di hati Masyarakat. Dia dijuluki “Bapak Pembangunan Bengkulu.” Sebuah julukan yang entah siapa pertama kali melontarkannya. Sebagai wartawan yang bertahun-tahun “ngepos” di Pemerintah Provinsi dan DPRD Provinsi, saya sangat sering mendengar ucapan tersebut.
Mengapa? Salah satunya menyangkut legacy. Soeprapto punya warisan pembangunan yang manfaatnya masih terasa sampai sekarang.
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Dianugerahi Gelar Adat Depati Bangun Binang pada HUT ke-57 Provinsi Bengkulu
Sebut saja misalnya Pelabuhan Pulau Baai, Bandara Padang Kemiling yang sekarang berganti nama Bandara Fatmawati dan akses jalan ke setiap kabupaten.
Masa kepemimpinan yang cukup lama (dua periode berturut-turut) juga memberi ruang bagi Soeprapto berbuat lebih dari gubernur lain yang rata-rata menjabat satu periode atau satu periode lebih sedikit.
Disamping itu, Soeprapto juga mengakhiri masa jabatan dengan baik. Dia tidak tersandung hukum di akhir kepemimpinannya.
BACA JUGA:Simpan! Ini Bocoran Contoh Soal serta Kunci Jawaban Ujian Kompetensi Mitra Statistik BPS 2026
Harapa Pada Helmi-Mian
Soeprapto adalah masa lalu. Masa sekarang Bengkulu dipimpin oleh Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian.
Keduanya terpilih hasil Pilkada 27 November 2024. Dan dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025. Usia pemerintahannya baru sekitar 9 bulan.
Terpilihnya Helmi Hasan – Mian disertai harapan yang cukup tinggi dari Masyarakat. Harapan membawa Bengkulu pada kemajuan, kesejahteraan dan keadilan.
Memimpin tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, warna kulit atau antar golongan. Gubernur adalah pemimpin seluruh Masyarakat. Dia bukan kepala suku tertentu.
BACA JUGA:Cara Mudah Mendapatkan Pinjaman KUR Mandiri Rp 50 Juta Tanpa Agunan
Harapan yang dibebankan ke Pundak Helmi Hasan – Mian bukan tanpa alasan. Keduanya berpengalaman memimpin wilayah setingkat di bawah provinsi. Helmi Hasan menjadi Walikota Bengkulu dua periode (2012 – 2017, 2018 – 2023).
Di bawah kepemimpinan Helmi Hasan, Kota Bengkulu banyak berbenah. Yang paling diingat masyarakat adalah jalan mulus sampai ke gang-gang sempit. Begitu juga Mian dua periode menjabat Bupati Bengkulu (2016 – 2021, 2021 – 2024).
Pengalaman menjadi kepala daerah dua periode menandakan keduanya punya kemampuan, punya jaringan. Hal ini penting untuk mewujudkan visi “Bengkulu Maju, Religius, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”
BACA JUGA:HUT RBTV ke 16, Bupati Mukomuko, Kapolres dan Sekda Tampil Gagah Bawakan Program Berita
Meskipun Provinisi Bengkulu mencatat kemajuan di berbagai bidang, di usia 57 tahun, Provinsi dengan populasi sekitar 2,1 juta ini masih menyisakan banyak sekali pekerjaan rumah. Siapapun yang menjadi Gubernur harus siap menghadapi pekerjaan rumah tersebut.
Berpuluh-puluh tahun, Provinsi ini masih berkutat pada persoalan-persoalan mendasar seperti ketertinggalan infrastuktur, kemiskinan, pengangguran, akses kesehatan serta pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
Bengkulu memang kurang beruntung dari aspek geografis. Sebelah kiri laut (Samudera Hindia) dan sebelah kanan Gunung (Bukit Barisan) yang memanjang dari utara (perbatasan Sumbar) sampai ke Selatan (perbatasan Lampung). Bengkulu bukan daerah perlintasan, baik perdagangan, angkutan logistik maupun pusat bisnis.
Namun di balik itu, Bengkulu punya potensi untuk maju. Di bidang pertambangan, Bengkulu punya tambang Batubara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


