Gus Baha Sampai Meneteskan Air Mata ketika Menerangkan Hari Kiamat
Gus Baha meneteskan air mata saat menjelaskan tanda kiamat--
Adapun jawabannya, ternyata hal ini diulas oleh Gus Baha dikutip dari akun YouTube Taman Pelajar. Berkaitan dengan kenapa Allah menghancurkan bumi disaat hari kiamat, didapat dari hasil mengajinya beliau pada kitab Syarahnya Ihya', yaitu Kitab Ithaf.
Menurut Gus Baha, Kitab tersebut sangat bagus. Sisi bagusnya kitab tersebut terdapat logika-logika ulasan yang sangat menarik. Salah satunya mengenai hancurnya bumi dengan suara.
Kenapa untuk menghancurkan langit bumi hanya butuh suara? yaitu suara yang dahsyat, atau Sur (Sangkakala) itu Israfil meniup terompet, terus dunia ini hancur.
Teori yang ada dalam kitab tersebut, pengarang kitab pernah membuat simulasi dengan cara gedung ditutup dengan menggunakan kaca.
Di dalam gedung itu kemudian diputar musik dengan suara kencang, maka kacanya tersebut ternyata bisa pecah jika tertutup.
Jika ini kemudian dikaitkan dengan mengapa Allah memakai suara ketika memulai kiamat? karena misal bom itu padat, kalau padat yang tidak terjangkau ya, tidak terjangkau.
Tapi kalau suara itukan bisa menjangkau, bahkan ruang sekecil apapun itu pasti akan bisa dijangkau oleh suara. “Makanya jika bom itu kan padat, jadi yang tertutup kan tidak bisa dijangkau olehnya,” kata Gus Baha.
Jadi, kekuatan suara ini sangat luar biasa. Makanya malaikat Israfil untuk merusak bumi pada saat kiamat hanya butuh yang namanya suara.
BACA JUGA:Tes Kompetensi Mitra Statistik BPS 2024, Cermati Latihan Contoh Soal Ujian Kompetensi dan Jawabannya
Sebab itu alat yang digunakan oleh malaikat Israfil untuk mendapatkan suara yang luar biasa itu dengan memakai terompet Sangkakala.
Dan dari sini ada ulama yang berfikir hal semacam itu, yaitu menganalisis kenapa Allah menghancurkan dunia saat peristiwa kiamat lewat suara.
Sebab suara termasuk yang paling efektif di dalam kemampuannya untuk merusak yang namanya dunia ini.
Karena itu tadi, sistem di dunia ini sudah didesain tidak kuat. Menerima suara yang peka (kuat), jadi sudah didesain seperti itu.
Fisiknya dunia itu sudah didesain Tuhan tidak siap jika menerima suara seperti itu (suara terompet Sangkakala).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: