Iklan dempo dalam berita

Harga CPO Menguat Lagi Pagi Ini, Petani Sawit Siap-siap Tersenyum

Harga CPO Menguat Lagi Pagi Ini, Petani Sawit Siap-siap Tersenyum

Harga CPO Menguat Lagi Pagi Ini, Petani Sawit Siap-siap Tersenyum--

JAKARTA, BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Untuk petani kelapa sawit, jangan pesimis. Dalam beberapa hari terakhir, harga CPO menunjukan tren meningkat. Bahkan terbaru, pada perdagangan Senin (16/1), harga CPO di Bursa Malaysia Exchange ditutup di posisi MYR 3.852 per ton, menguat 0,29 persen.

BACA JUGA:Balita Usia 0-5 Tahun Dapat Bansos, Cek Penerima PKH Tahap 1 2023

Dikutip dari CNBC Indonesia, merujuk data Refinitiv, harga CPO juga masih menguat tipis di sesi awal perdagangan Selasa (17/01). Pada pukul 07:10 WIB, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 0,08 persen ke MYR 3.855 per ton.

Menguatnya harga CPO dalam beberapa hari terakhir sudah lama ditunggu para pengusaha dan petani. Karena sebelumnya dalam rentang awal Januari, pada tangga 4 hingga 13 Januari, harga CPO terus melemah. 

BACA JUGA:Sudah Mau Pilkada Lagi, Jembatan di Lungkang Kule Belum Juga Diperbaiki

Ada sejumlah faktor yang membuat harga CPO naik. Seperti protes Malaysia ke Uni Eropa hingga persiapan libur Imlek yang jatuh pada 21 Januari 2022. Sebagian besar wilayah pasar Asia akan tutup selama long weekend karena perayaan Imlek nanti.

Sedangkan terkait protes Malaysia, sebelumnya Malaysia mengancam akan menghentikan ekspor CPO dan produk turunnya ke Uni Eropa, bentuk protes undang-undang baru yang merugikan pangsa pasar CPO. Dalam undang-undang tersebut, Uni Eropa akan membatasi pembelian CPO dengan alasan perkebunan kelapa sawit salah satu penyebab kerusakan hutan. 

BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp 50 Juta, Cicilan dari Rp 100 Ribu, Lihat Tabel dan Syarat Pengajuannya

Harga sawit juga diperkirakan akan terdampak kebijakan mandatori B35 serta pembatasan ekspor yang dilakukan Indonesia. Direktur broker Pelindung Bestari Paramalingam Supramaniam mengatakan kebijakan Indonesia akan menekan pasokan minyak nabati global. 

Sebagai produsen dan eksportir CPO terbesar di dunia, kebijakan Indonesia sangat berpengaruh terhadap laju harga CPO global. Indonesia akan meningkatkan porsi biofuel menjadi B35 dari B20 pada Februari mendatang.

BACA JUGA:Calo PPS Gentayangan, Minta Uang Rp 5 Juta agar Lulus Seleksi

BACA JUGA:Laptop Bantuan Kemendikbudristek Dicuri Untuk Ini

Mandatori B35 diperkirakan akan meningkatkan konsumsi CPO Indonesia menjadi 11,44 juta ton, naik 9,6 juta ton dibandingkan saat mandatori B30.

"Implementasi B35 Indonesia tentu saja akan mengubah penawaran dan permintaan pasar global CPO. Keseimbangan supply dan demand diperkirakan akan defisit," tutur analis dari Rabobank Oscar Tjakra, dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: