Iklan dempo dalam berita

6 Fase Kehidupan Setelah Kiamat, Beruntung Bagi yang Berat Timbangan Kebaikan

6 Fase Kehidupan Setelah Kiamat, Beruntung Bagi yang Berat Timbangan Kebaikan

6 fase kehidupan setelah kiamat--

Arab latin: Wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi'al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn

Artinya: "Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan."

4. Yaumul hisab

Tiba di yaumul hisab, di sini menjadi tempat dilakukannya perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.

Sekecil apa pun perbuatan yang pernah dilakukan manusia semasa hidupnya, baik itu amal kebaikan atau keburukan, semuanya akan diperhitungkan dengan seadil-adilnya.

Pada yaumum hisab, seluruh anggota tubuh ikut bersaksi sesuai firman Allah SWT dalam An-Nur ayat 24 

BACA JUGA:Info Lowongan Kerja di PT Honda Prospect Motor, Loker Terbaru Untuk Posisi Staff Teknik Produksi

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Arab latin: Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụn

Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

5. Yaumul mizan

Setelah dihitung secara adil, amal perbuatan tersebut akan ditimbang. Apakah lebih berat amal kebaikan atau keburukan.

Manusia yang selama hidupnya selalu beriman dan beramal sholeh tentu bahagia menerima timbangan Allah SWT. Namun berbeda dengan umat yang selalu melanggar ketentuan Allah SWT dan RasulNya. Adanya yaumul mizan dijelaskan dalam QS Al Anbiya ayat 47

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَ

Arab latin: Wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: