Rumah di Kota Bengkulu Ini Sejarah Penting Kemerdekaan Indonesia, dari Dalamnya Lahir Pemimpin Bangsa

Perubahan Fungsi Bung Karno di Bengkulu 

Bangunan ini telah melalui perjalanan yang menarik setelah tidak lagi menjadi kediaman Bung Karno. Rumah ini bertransformasi menjadi saksi bisu dari berbagai perjuangan dan fungsinya pun berubah-ubah seiring berlalunya waktu. 

Bangunan ini pernah menjadi markas perjuangan PRI, rumah tinggal AURI, stasiun RRI, dan bahkan menjadi kantor pengurus KNPI Dati I dan Dati II.

Fakta menariknya, bangunan khas dengan arsitektur campuran gaya Eropa dan Cina ini telah dinyatakan sebagai cagar budaya sejak tahun 2004 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Nomor SK KM.10/PW.007/MKP/2004 menjadi segel yang menandakan pentingnya warisan ini bagi kebudayaan kita. 

Pada 29 Desember 2017, bangunan pengasingan Bung Karno ini bahkan berhasil meraih predikat Cagar Budaya Berperingkat Nasional. 

Saat ini, bangunan yang mempunyai sejarah begitu berharga ini telah bermetamorfosis menjadi sebuah museum yang memukau dan menjadi tempat wisata bagi pecinta sejarah. 

Di dalamnya tersimpan segala peninggalan berharga Bung Karno selama masa pengasingannya. Mulai dari buku-buku bacaan yang pernah menjadi teman setianya, hingga sepeda ontel yang menyimpan kenangan manis. 

BACA JUGA:Seperti Ini Tugas Satgas Stunting BKKBN 2024, Cek juga 7 Posisi yang Dibuka

Bahkan naskah-naskah sandiwara yang ditulis Bung Karno juga turut menyemarakkan koleksi yang ada di sana. 

Itulah beberapa informasi mengenai rumah pengasingan bung karno yang ada di Bengkulu. Jadi, apakah Anda seorang pecinta sejarah atau hanya ingin merasakan suasananya, Wisata Rumah Soekarno di Bengkulu adalah tempat yang layak untuk dikunjungi. 

Anda akan melihat bagaimana seorang pahlawan nasional dan Bapak Proklamator Indonesia pernah hidup di rumah ini, merasakan kehidupan dan ideologinya, dan terpukau dengan keindahan alam sekitar yang menginspirasi. 

Buktikan sendiri jejak sejarah yang masih hidup di Wisata Rumah Soekarno Bengkulu!

 

Aziz Shadiq Ghaniy

Sumber: