Berinvestasi Logam Mulia Emas, 6 Faktor Penting Ini Wajib Diperhatikan Agar Tidak Rugi
Investasi dalam logam mulia, seperti emas atau perak, dapat memberikan keuntungan yang substansial dalam jangka panjang--
3. Investasi Bodong
Investasi bodong dalam logam mulia merupakan permasalahan yang seringkali muncul. Meskipun sudah banyak diberitakan dan diungkap oleh pihak berwenang, tetap ada orang yang terjebak dalam skema ini. Tawaran investasi logam mulia dengan janji keuntungan besar seringkali menimbulkan kecurigaan, karena ada kemungkinan besar bahwa hal tersebut adalah modus penipuan yang merugikan. Mewaspadai dan menghindari tawaran investasi semacam itu menjadi penting untuk melindungi aset dan keuangan kita.
4.Tidak Cocok Jadi Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam logam mulia tidak cocok untuk jangka pendek karena volatilitas harganya yang tinggi. Meskipun dalam jangka panjang (>5 tahun) potensinya untuk naik sangat besar, terutama dalam situasi krisis ekonomi, namun dalam jangka pendek, risiko kerugian mungkin terjadi saat ingin menjualnya sewaktu-waktu karena fluktuasi harganya.
5.Tidak Ada Pasif Income
Investasi dalam logam mulia tidak memberikan penghasilan pasif seperti instrumen investasi lainnya seperti deposito, saham, obligasi, atau properti yang memberikan keuntungan dalam bentuk kupon, bunga, dividen, atau uang sewa. Keuntungan dari investasi logam mulia hanya berasal dari selisih harga, yaitu ketika harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembeliannya.
6.Perubahan suku bunga dan inflasi
Hal ini memiliki dampak langsung pada harga logam mulia. Saat suku bunga acuan naik, harga logam mulia cenderung turun. Hal ini disebabkan oleh kurangnya imbal hasil pasti dan berkala yang ditawarkan oleh logam mulia dibandingkan dengan instrumen lainnya. Sebagai contoh, saat suku bunga naik, investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) akan lebih menguntungkan karena memberikan penghasilan pasif berupa kupon yang dibayarkan secara rutin.
Di sisi lain, saat suku bunga naik, harga logam mulia relatif turun karena kurangnya imbal hasil rutin. Faktor-faktor risiko ini perlu dipertimbangkan sebelum memulai investasi logam mulia. Selain suku bunga, inflasi juga mempengaruhi harga logam mulia. Saat tingkat inflasi tinggi, harga logam mulia cenderung naik, sebaliknya penurunan permintaan dapat menyebabkan turunnya harga logam mulia.
Dalam mengelola investasi logam mulia, pemahaman yang mendalam tentang risiko yang mungkin terjadi menjadi kunci utama. Mengetahui risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat merupakan langkah bijak dalam menjaga keamanan dan pertumbuhan investasi Anda. Oleh karena itu, sebelum terjun ke dalam investasi logam mulia, penting untuk melakukan riset yang teliti, berkonsultasi dengan ahli keuangan, dan mempertimbangkan dengan cermat situasi pasar serta keadaan keuangan pribadi
(Sheila Silvina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: